Viral di Media Sosial, Pengetap Solar Bikin Resah Warga Samarinda
Senin 06-09-2021,11:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Jagat maya di Kota Tepian dibuat resah dengan hadirnya pengetap Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi, di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Para pelaku pengetap solar yang berhasil difoto warganet itu, rata-rata menggunakan mobil berjenis Toyota Kijang. Mereka kerap menyelinap di antara antrean truk, untuk menyedot BBM jenis solar bersubsidi.
Seperti diketahui, mobil yang diubah sedemikian rupa untuk menyedot BBM berlebih bukan hal baru. Pengetap BBM bersubsidi untuk jenis solar, sejatinya sudah kerap diringkus. Namun pelakunya selalu ada kembali bermunculan.
Pasalnya dengan adanya pengetap solar ini akan berdampak pada ketersediaan stok. Yang mana harusnya diterima para sopir truk barang antar kota maupun provinsi.
Selain berpengaruh pada stok, tindakan ini terbilang dapat merugikan negara. Sebab, subsidi yang diberikan menjadi tidak tepat sasaran. Yang malah disalahgunakan untuk mendapatkan keuangan berlebihan sebagian orang.
Terkait munculnya dugaan ini, Pj Manager Communications, Relations & CSR Pertamina MOR VI Kalimantan, Aspiani angkat bicara. Dirinya mengatakan, Pertamina sejatinya telah melakukan pengawasan untuk menghindari adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Dalam teknis pengawasannya, setiap kendaraan yang mengisi bahan bakar di SPBU selalu dicatat. Hal ini agar kendaraan serupa tak kembali melakukan pengisian dalam 24 jam terakhir.
Pencatatan yang sebelumnya dilakukan secara manual juga diubah secara digitalisasi dan dipantau secara langsung Pertamina. Tak sampai di situ, pembatasan bahan bakar minyak untuk setiap kendaraan juga dilakukan. Untuk kendaraan roda empat dibatasi sebanyak 50 liter, sedangkan roda 6 maksimal 200 liter.
"Jadi subsidi ini dikontrol, diawasi. Upayanya dengan digitalisasi SPBU itu, sebelumnya kan memang manual ya dengan mencatat nomor pelat dan jenis kendaraan serta melakukan pembatasan pengisian. Jadi satu hari itu sekali pengisian saja. Tidak bisa sebenarnya dua kali," terangnya kepada nomorsatukaltim.com-Disway News Network (DNN).
Disinggung adanya mobil pengetap yang masih saja selalu melakukan pengisian secara berulang, Aspian mengatakan, sistem yang saat ini digunakan masih terus dilakukan pengembangan.
Terkait adanya pengetap yang selalu mengganti kendaraan setiap pengisian, menjadi salah satu kelemahan sistemnya.
"Namanya sistem ya, yang ngakali ada saja. Kalau misalnya ganti mobil kan beda. Di lapangan itu pasti ada kekurangan, nanti diperbaiki. Program ini masih terus dikembangkan," ungkapnya.
Aspian menegaskan, nantinya ada penyalahgunaan BBM yang melibatkan petugas pengisian atau pengelola SPBU, maka sanksi tegas akan diberikan. Pemberian sanksi ini nantinya berdasarkan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
"Kalau ketahuan ya disanksi tergantung tingkat kesalahan. Bisa skorsing dan lainnya tergantung tingkat kesalahannya," tegasnya.
Sementara itu, terkait adanya dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi, Polresta Samarinda berencana akan turun tangan. Penyelidikan akan dilakukan di setiap SPBU.
"Nanti akan saya lidik," singkat Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena.
Adanya truk yang mengular di bahu jalan dan dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi juga membuat Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman angkat bicara. Kepada media ini, ia mengatakan, akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Pertamina terkait pasokan BBM.
Selain itu, Satlantas juga akan dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di sekitar SPBU. Agar tidak terjadinya hambatan lalu lintas.
"Sementara ini kami masih berkoordinasi dengan Pertamina, khususnya mengenai pasokan BBM di wilayah Samarinda. Sementara belum ada laporan keterlambatan atau masuknya BBM tersebut ke SPBU," ungkapnya.
"Kami, khususnya lantas sering membersihkan itu semua agar mereka memasukkan antrean ke kantong parkir yang tersedia. Jadi tidak sampai ke tengah jalan," sambungnya.
Disinggung soal indikasi adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi, Arif akan melakukan pendalaman terlebih dahulu. Apabila nantinya terbukti, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas.
"Kalau sampai indikasi penyelewengan solar masih kami dalami apakah ada keterlibatan oknum tertentu," pungkasnya. (aaa/zul)
Tags :
Kategori :