Investigasi Banjir Samboja, Pemkab Kukar Temukan Penyebabnya

Minggu 05-09-2021,19:18 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Kukar, nomorsatukaltim.com – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) memberi perhatian khusus pada banjir yang melanda di beberapa kecamatan. Seperti yang terjadi di Tenggarong Seberang dan Samboja. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin langsung turun tangan untuk menggelar investigasi. Setelahnya, ditemukan beberapa penyebab banjir. Salah satunya soal bendungan yang tak berfungsi maksimal.

Bersama jajaran pimpinan Muspika Samboja, Rendi mengitari sejumlah titik lokasi banjir serta jalur pengendalian banjir di kawasan tersebut pada Sabtu 4 September 2021. Dari pantauan langsung itu, diketahui bahwa titik terparah berada di Kelurahan Sungai Seluang, Wonotirto dan Margomulyo. Dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Dari pantauan itu Rendi mengetahui jika banjir yang terjadi ternyata bergerak. Apabila di suatu daerah surut, ternyata banjir menggenangi keluarahan lainnya seperti Tanjung Harapan dan Kampung Dalam. Karena memiliki dataran yang lebih rendah. Sembari melihat langsung, Rendi Solihin juga meminta penjelasan dari sejumlah pihak. Terutama soal alur pembuangan air. Ternyata, ditemukan bendungan dengan kondisi pintu air yang sudah tidak bisa beroperasi maksimal. Terlebih lagi, pintuair tempat keluar masuknya air telah mati. Sehingga, aliran air yang mestinya menuju laut menjadi terhambat. "Saya sengaja ingin melihat langsung akar persoalan yang menjadi pemicu banjir di kawasan tersebut. Supaya upaya yang dilakukan bisa tepat sasaran," jelas Rendi Solihin, Sabtu(4/9/2021). Tak menunggu waktu lama, Rendi pun langsung mencari informasi terkait upaya perbaikan infrastruktur waduk tersebut. Diperoleh kabar bahwa perbaikan akan dilakukan melalui anggaran Bankeu dari Pemprov Kaltim. Ia pun meminta agar proses tersebut bisa dilaksanakan tepat waktu dan sesuai harapan. "Saya meminta agar prosesnya segera dilakukan dengan cepat dan tepat waktu," katanya. Selain itu, terdapat penyempitan sungai di beberapa titik di Samboja. Sehingga mengganggu pergerakan pembuangan air saat intensitas hujan sedang tinggi. Khususnya di areal konservasi Sungai Hitam yang terhambat. Sebagai upaya penanggulangan darurat dan cepat, Rendi pun segera berkoordinasi dengan camat untuk membuat dapur umum di beberapa lokasi yang masih terdampak banjir. Begitu jugaposko utama di kantor PMI Samboja. "Alhamdulillah ada juga unsur swasta dari perusahaan yang beroperasi di Kukar," imbuhnya. Percepatan pun bakal terus dilakukan, yakni kolaborasi antaraDinsos Kukar dan BPBD Kukar, memastikan percepatan distribusi bantuan bisa terlaksana dengan segera. Rendi pun menilai, persoalan banjir di Kecamatan Samboja, diharapkannya bisa diselesaikan dari hulu hingga hilir. Termasuk bekas aktivitas eksploitasi batu bara dan pengupasan lahan yang membuat kawasan Kecamatan Samboja kehilangan daerah resapan air. "Program penghijauan harus kita dorong ke depan sebagai langkah perbaikan lingkungan. Begitu juga perusahaan-perusahaan yang melakukan aktivitas pengupasan lahan agar bisa bertanggung jawab atas aktivitas tersebut," tutupnya.(ADV/mrf/ava)
Tags :
Kategori :

Terkait