Kebocoran Air di Paser Tinggi, Peremajaan Pipa Sudah Mendesak

Sabtu 04-09-2021,08:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

PASER, nomorsatukaltim.com - Tingkat kebocoran air milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kandilo terbilang tinggi, yakni 27,83 persen.

Idealnya, tepat berada di angka 20 persen. Kondisi itu diyakini, akibat jaringan pipa air yang sudah tua, sekira 25 sampai 30 tahun. Sehingga sudah seharusnya butuh peremajaan. Hal itu disampaikan Direktur Utama Perumda Tirta Kandilo, Suryanto Agustono. "Pipa-pipa yang sampai hingga ke pelanggan rata-rata jenis galvanis. Karena usianya yang lebih dari 25 tahun sehingga sudah korosi (kerusakan atau kehancuran material)," ucap Suryanto Agustono kepada nomorsatukaltim.com-Disway News Network (DNN). Pipa galvanis akan berkarat dan rentan untuk terjadi kebocoran jika umur pemakaiannya semakin tua. Terkait peremajaan pipa, ia bilang jadi skala prioritas. Perumda Tirta Kandilo akan lebih dulu menyasar daerah pusat pemerintahan (perkotaan) di Kabupaten Paser.  Mengingat daerah itu banyak terjadi kebocoran. "Di lain sisi yang namanya kebocoran, apabila dilakukan perbaikan, maka sudut (bagian lain pipa) berpotensi bocor. Karena tekanan air meninggi. Sehingga bakal banyak kebocoran," sebutnya. Untuk mendeteksi kebocoran, saat ini pihaknya hanya menerima laporan dari pelanggan. Selain terlihat langsung secara kasat mata oleh pegawai Perumda. Keluhan dari pelanggan yang biasa diterima, kecilnya aliran volume air. "Jika air yang diterima pelanggan lambat atau kecil keluarnya. Tentu saja itu mengalami kebocoran pipa. Ini yang kami  utamakan saat ini," terang Suryanto. Jikalau terdapat kebocoran pipa di dalam tanah, menjadi persoalan baru, karena  tidak dapat dilakukan pembenahan. Hal itu dikarenakan Perumda Tirta Kandilo  tidak memiliki alat detektor kebocoran. "Ada dua jenis alat untuk mendeteksi kebocoran yakni Detektor keliling,  kedua DMA (District Meter Area). Nah kalau teknologi DMA, ini lebih akurat hasilnya untuk mendeteksi kebocoran. Hanya saja kita memang belum memiliki," pungkasnya. Suryanto terlebih dulu akan melaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Paser, untuk dapat menganggarkan penanganan peremajaan pipa dan penyediaan alat deteksi kebocoran air bersih yang jadi kebutuhan dasar masyarakat. (asa/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait