Evaluasi PPKM, Kutim Fokus Isoter dan Vaksinasi

Rabu 01-09-2021,08:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

KUTIM, nomorsatukaltim.com – Tim Satgas COVID-19 Kutai Timur (Kutim) kembali mengevaluasi penyelenggaraan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hasilnya, isolasi terpusat (Isoter) dan vaksinasi akan jadi fokus utama.

Dipimpin langsung oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam rapat tersebut membahas operasi tempat Isoter. Sejauh ini memang berjalan baik, pasien isolasi yang sebelumnya ditempatkan di Hotel Jamrud pun telah dipindahkan. “Sehingga kini semuanya sudah terpusat. Tenaga kesehatan yang bertugas pun sudah siap dan diatur oleh Dinas Kesehatan (Diskes) untuk waktu tugasnya,” ucap Ardiansyah, Selasa (31/8/2021). Tim Satgas juga meminta, jika ada warga yang sedang melakukan isolasi mandiri bisa memakai lokasi Isoter. Sebab, dengan begitu perkembangan kesehatan dari warga bersangkutan dapat dipantau. Ini juga sebagai langkah mengurangi penularan virus berbahaya ini. “Silakan saja pakai Isoter. Karena dengan begitu memudahkan kontrol kesehatan pula,” imbuhnya. Selanjutnya, Tim Satgas COVID-19 Kutim juga akan berkoordinasi dengan perusahaan. Terutama untuk perkebunan kelapa sawit, agar bisa pula memanfaatkan lokasi Isoter. Lantaran kebanyakan orang yang menjalani isolasi mandiri dari karyawan perusahaan. “Jadi nanti akan coba disampaikan untuk juga bisa melakukan karantina karyawan di lokasi Isoter,” tegasnya. Selain itu, juga ada tren kesembuhan yang semakin banyak. Seperti di lokasi Isoter dari awalnya ada 54 pasien, per Selasa (31/8/2021) tersisa 45 pasien. Begitu pula dengan pasien di rumah sakit, juga mengalami penurunan. “RSUD Kudungga tersisa 33 pasien. RSOHC ada 24 dan Rumah Sakit PKT (Prima Sangatta) hanya 13 orang saja lagi,” bebernya. Mengenai vaksinasi, Ardiansyah mengakui di Kutim masih rendah. Untuk mengejar capaian vaksinasi, Diskes Kutim diminta bergerak cepat. Terjun langsung ke kecamatan pelosok diminta agar dapat dilakukan. “Sehingga proses vaksinasi dapat lebih merata ke tiap kecamatan,” sebutnya. Arahan kepada para camat juga diberikan Ardiansyah. Ia berharap para camat, dapat mengimbau warganya untuk mau ikut vaksinasi. Sebab, didapati masyarakat di kecamatan masih enggan untuk disuntik vaksin. “Ya camat juga saya beri arahan. Mereka harus bisa mengajak masyarakat untuk mau divaksin,” tandasnya. (bct/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait