Samarinda, nomorsatukaltim.com – DPRD Kaltim akan berusaha memperjuangkan penyaluran Beasiswa Kaltim Tuntas tetap sesuai dengan rencana awal. Dari jumlah penerima dan nominalnya. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin S.Sos S.Fil yang waswas karena anggaran pendidikan terkena dampak dari program penananganan pandemi COVID-19.
Isu kesehatan memang yang paling vital saat ini. Selain juga peningkatan ekonomi yang sempat ambruk akibat pandemi. Karenanya, penggunaan anggaran dari APBD Kaltim tahun ini masih memprioritaskan pada program penanganan virus corona.
Akibatnya, banyak pos anggaran yang terkena dampak.Termasuk anggaran untuk Beasiswa Kaltim Tuntas yang tergerus. Hingga berisiko terjadi penundaan pencairan.
"Adanya refocusing anggaran untuk mempercepat penanganan COVID-19, juga berdampak terhadap aspek pendidikan seperti Beasiswa Kaltim Tuntas," ucap Salehuddin saat dikunjungi nomorsatukaltim.com Biro Kutai Kartanegara di kediamannya, Senin (30/8/2021) malam.
Sebagai tindak pencegahan, Salehuddin tengah mendorong Komisi IV DPRD Kaltim untuk dapat bersama memperjuangkan Beasiswa Kaltim Tuntas tahun ini. Pemberian beasiswa ini disebutnya sangat vital terhadap perkembangan pendidikan para siswa dan mahasiswa di Kaltim. Yang selama pandemi ini, kondisi finansial keluarga mereka turut terpengaruh.
"Kami tengah mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk menutupi celah kekurangan pembiayaan anggaran beasiswa ini. Jumlah yang dibutuhkan yakni Rp 77 miliar dari total Rp 265 miliar," sebut Legislator Karang Paci Dapil IV Kutai Kartanegara ini.
Saleh menambahakan, sebagian anggaran sudah direalisasikan.Namun, sebagian yang telah melakukan verifikasi data belum mendapatkan akibat adanya kekuarangan biaya anggaran untuk menutupi celah dana Beasiswa Kaltim Tuntas.
Saleh menilai, pendidikan sangat penting diutamakan dan diprioritaskan di Kaltim. Karena dapat memicu pembangunan Indonesia yang sentris dan pembangunan SDM unggul di Kaltim. Meskipun, ia mengingatkan bahwa perlu ada komitmen dan kolaborasi pemprov dan stakeholder lainnya untuk membangun Kaltim menjadi sesuai dengan jargonnya, yakni Kaltim Berdaulat. Selain pemberian beasiswa.
"Demi menciptakan pembangunan SDM di Kaltim, maka wajib bagi pemprov untuk menambah lagi jumlah pembiayaan beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa."
"Jika tak ada penambahan anggaran pembiayaan Beasiswa Kaltim Tuntas. Kami takutkan mahasiswa yang telah melakukan vervikasi akan tertunda (pencairannya)," kata Saleh.
Ditambah lagi di tengah pandemi saat ini, Saleh mengkhawatirkan masih banyak sebagian Orang tua tak mampu membiayai anaknya untuk menempuh jenjang pendidikan.
"Kami berharap pemprov dapat fokus terhadap pentingnya anggaran bagi pendidikan anak bangsa. Terutama Kaltim tengah dihadapkan pada situasi sulit di tengah pandemi saat ini," harapnya. (Adv/top/ava)