Meski PPKM, Harga Kebutuhan Pokok di PPU Cenderung Stabil

Minggu 22-08-2021,14:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

PPU, nomorsatukaltim.com - Harga-harga kebutuhan pokok di Penajam Paser Utara (PPU) Agustus 2021 cenderung stabil.

Meski pemerintah daerah telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbagai level, nyatanya hal itu tak terlalu berdampak terhadap persediaan stok sembako. Seperti beras, stoknya selalu aman. Makanya harga terus stabil berkisar pada Rp 11.500. Untuk yang medium Rp 10.000, dan yang premium Rp 13.000. Harga daging ayam, sempat naik pada bulan lalu, kini harganya sudah mulai stabil kembali. Berkisar antara Rp 32.000 - 38.000. "Kemarin sempat naik sampai Rp 40 ribu lebih. Tapi biasa, itu karena momen lebaran Iduladha," kata salah seorang pedagang ayam di Pasar Petung, Narti, Minggu (22/8/2021). Untuk beragam jenis sayur-mayur, masih aman. Baik stok maupun harganya. Untuk bawah merah di harga Rp 36.000 dan bawang putih Rp 30.000 per kilogramnya. Termasuk untuk cabai rawit. Yang pada beberapa waktu lalu sempat meroket hingga Rp 150.000 per kilogramnya. Kini sudah stabil, berkisar Rp 34.000 - Rp 55.000 per kilogramnya. Berkisar di harga yang sama untuk cabai merah dan cabai keriting. "Kemarin itu stoknya terbatas. Biasa ngambil dari luar PPU, tapi mereka enggak kirim. Karena hasil panen petani dan cuaca. Makanya harganya tinggi. Saya aja baru bisa stok lagi ini," ujar pedagang sayuran, Kartini. Situasi harga pasar ini turut dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindag KUKM) PPU, Sukadi Kuncoro. Menurutnya setiap tahun harga beberapa kebutuhan pokok sering mengalami kenaikan ketika menjelang hari besar keagamaan. Kondisi itu berbeda dengan yang terjadi tahun ini. Meski ada kenaikan harga, tapi untuk komoditas kebutuhan pokok masih wajar atau relatif stabil. "Persediaan stok kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional cukup. Beberapa jenis sembako harganya masih stabil, seperti cabai, bawang merah, bawang putih," ujarnya. Disebutkan pula, tim yang telah ia bentuk selalu rutin untuk melakukan monitoring. Kemudian dari hasilnya menjadi acuan dinasnya untuk bergerak menelisik penyebabnya untuk bisa segera ditindaklanjuti. (rsy/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait