Pemkab Mahulu Siapkan Alternatif Tempat Isolasi, Antisipasi Kasus COVID-19 Melonjak Lagi

Jumat 06-08-2021,20:24 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu) belum patah arang untuk menekan kasus positif COVID-19. Selain fokus terhadap penyembuhan dan pencegahan. Teranyar pemkab menambah lokasi isolasi pasien Covid. Untuk mengantisipasi apabila Bumi Perkemahan (Buper) Kampung Long Melaham mengalami over capacity.

Dikatakan Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu, Stephanus Madang. Potensi peningkatan kasus positif di Mahulu masih bisa terjadi. Karenanya, kewaspadaan di segala aspek sangat perlu untuk dilakukan.

“Kabupaten Mahakam Ulu sudah ditetapkan sebagai Level 3 dalam mengantisipasi paparan pandemi ini. Sehingga warning (peringatan) terus untuk penguatan penanganan COVID-19,” jelas Stephanus Madang saat menghadiri pertemuan Pemkab Mahulu dan Kubar di Mapolres Kubar, Sendawar, Jumat (6/8/2021).

Berbagai upaya yang dilakukan pemkab, menurut Stephanus Madang. Di antaranya adalah upaya pencegahan. Baik berupa sosialisasi pengetatan protokol kesehatan, hingga melakukan vaksinasi COVID-19 secara maksimal. Kemudian Pemkab Mahulu juga berupaya mempercepat penyembuhan pasien positif. Hal-hal yang dilakukan yakni dengan menjamin ketersediaan obat-obatan dan oksigen.

Walau di Mahulu belum terdapat dokter spesialis, penanganan pasien positif tetap bisa dioptimalkan melalui Dinas Kesehatan P2KB Mahulu yang memiliki jalur telemedicine (konsultasi).

“Artinya bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis di provinsi dalam penanganan kasus-kasus tertentu,” ucapnya.

Selain itu, upaya percepatan penyembuhan pasien positif adalah dengan menyediakan tempat karantina yang layak. Serta dapat diakses oleh semua warga Mahulu. Saat ini, tempat karantina memang masih terpusat di Buper Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun. Namun apabila lonjakan kasus positif kembali terjadi, sementara tempat karantina sudah memenuhi kapasitas yang ada. Pemkab Mahulu telah menyiapkan beberapa tempat karantina alternatif.

“Di antaranya sejumlah gedung sekolah yang akan difungsikan untuk menampung (karantina)  bagi warga positif terpapar COVID-19 yang diisolasi dan dirawat.  Tapi informasinya saat ini sudah mengalami penurunan warga yang terpapar positif,” tegasnya.

Stephanus Madang menambahkan, untuk posko-posko kampung dan kecamatan, harus terus dikuatkan. Sehingga pasien tidak membeludak di ibu kota kabupaten.

“Dapat ditangani tenaga kesehatan di kampung dan kecamatan. Peran Dinas Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga berencana (Dinkes P2KB) harus optimal,” lanjutnya.

Berbicara peran, Stephanus Madang mengingatkan pada seluruh masyarakat Mahulu. Bahwa upaya pencegahan dan penanganan pasien positif COVID-19. Tidak semata-mata menjadi tugas pemerintah saja. Pemkab tetap memerlukan dukungan dari seluruh komponen masyarakat. Minimal, masyarakat di 50 kampung di 5 kecamatan di Mahulu bisa bekerja sama dengan cara menerapkan protokol kesehatan. Hal seperti itu disebutnya sudah sangat membantu kerja pemkab untuk mengembalikan Mahulu ke zona hijau.

 “Terutama berharap dukungan kuat dari lapisan stokeholder di kampung dan kecamatan,” pungkasnya. ADV/IMY/AVA

Tags :
Kategori :

Terkait