Wakidi: Siap Kembali ke Habitat

Senin 02-08-2021,12:16 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Wakidi pernah menjadi guru SMP, lalu PNS, kemudian anggota DPRD. Belakangan, Warsidi mulai tertarik kembali ke habitat: dunia Pendidikan.

Penajam, nomorsatukaltim.com - Karier pertama politisi PKS itu ialah guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Paser dan SMPN 5 Penajam. Setelah lulus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda, telah memutuskan menjadi seorang pengajar. Namun di awal 2000, pria kelahiran Nganjuk 21 Juli 1973 ini mulai banting setir. Ia memilih keluar dari PNS, dan masuk jalur politik. Alhasil, tahun 2004 ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara. Sampai hari ini. Meski duduk di parlemen, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) PPU ini konsen berbicara isu-isu pendidikan. Karena itulah ia mendapat amanah sebagai Ketua Komisi II yang membidangi sektor pendidikan. Di tengah kesibukan, ia juga menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Wakidi sering bicara sarana dan prasarana mencakup infrastruktur, pun dengan sumber daya manusianya. Mesti komplit untuk bisa memenuhi segala aspek agar generasi muda bisa tumbuh menjadi yang ideal untuk bangsa. Ia memang punya gagasan besar. Makanya Wakidi menyanggupi permintaan sebagai rektor sebuah universitas yang akan didirikan di PPU. Wakidi saat ini tercatat menjadi calon pimpinan di Universitas Islam Penajam (UIP) yang akan berdiri. Menjadi kampus pertama yang bakal ada di bumi Benuo Taka. Ketua Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Penajam, Hasanuddin Hakam yang memintanya. Selain sebagai sebuah persyaratan pengajuan izin, keberadaannya juga dianggap paling mumpuni untuk mengisi di posisi tersebut. "Saya diminta, saya siap. Demi terwujudnya rencana ini," ucapnya. Bagi Wakidi, tujuannya lebih besar dari posisi yang diberikan padanya itu. Pertama, keberadaan perguruan tinggi di sini tentu mendekatkan pelayanan pendidikan terhadap warganya. Ada data yang menyebutkan bahwa 70 persen lulusan jenjang SMA di PPU memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan. Satu di antaranya, ya karena perguruan tinggi adanya di luar daerah. Alasannya lainnya, yang harus juga wajib disyaratkan ialah dalam menyongsong ibu kota negara (IKN) baru ke Kaltim. Yang jelas sangat diperlukan adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ia menjelaskan, keberadaan perguruan tinggi menjadi kepentingan bersama. Baik masyarakat, legislatif maupun eksekutif. Karena ini merupakan rencana peningkatan sektor pendidikan yang ada di PPU. Cepat atau lambat, kebutuhan akan pendidikan pasti akan dibutuhkan "Tidak juga rendah, tapi tetap harus lebih tinggi dari yang ada rata-rata saat ini. Kita memang perlu investasi SDM yang sangat banyak," urainya. Dalam benaknya, ada kota maju yang terintegrasi di setiap sektornya terbangun. Semua terkoneksi di daerah berjuluk Benuo Taka ini. Tentu hal itu hasil dimulai dari titik ini. Sebagai gambaran, ketika ibu kota pindah, Lanjutnya, maka akan memerlukan staf DPR RI sekitar 3.000 tenaga ahli kualifikasi pendidikan akhir magister. Kemudian ada kedutaan besar dengan staf sekitar 150-an. Belum lagi staf kementerian. "Gambarannya seperti itu," tandasnya. Sehingga, harapan terbesarnya lapangan pekerjaan tersebut akan menyerap SDM dari dalam daerah yakni Kaltim, secara khususnya dari PPU. “Itu semua akan memerlukan tenaga ahli yang banyak sekali. Nanti kan kami tidak mungkin ambil SDM dari luar sana. SDM-nya terutama dari Kaltim. Maka dari itu saya rasa pendirian universitas di PPU itu penting sekali,” jelasnya. Wakidi optimis perguruan tinggi di PPU semakin nyata. Dukungan dari berbagai pihak telah didapati. Mulai dari tokoh-tokoh masyarakat lokal, Pemkab PPU, pun DPRD PPU. Terakhir, selain dukungan dari DPRD Kaltim, surat rekomendasi dari Gubernur Kaltim Isran Noor juga sudah dikantongi. "Alhamdulillah proses terus berjalan. Dari gubernur juga sudah keluar tanggal 21 Juli, pas saya ulang tahun. Selanjutnya mohon doanya semoga proses selanjutnya berjalan lancar," pungkas Wakidi. *RSY   Pewarta: Nur Robi Syai'an
Tags :
Kategori :

Terkait