Gianluca Berharap Liga 1 Tak Ditunda Lagi
Jumat 30-07-2021,16:55 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Berulang kali mengalami penundaan. Kompetisi Liga 1, bisa menjadikan Indonesia negara dengan rekor penundaan sepak bola terbanyak selama pandemi COVID-19.
Tercatat empat kali sudah kompetisi Liga 1 tertunda. Meski awalnya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yakin kompetisi tetap bisa dijalankan. Tapi faktanya tidak. Terakhir, PT LIB kembali menunda kompetisi yang sediannya berlangsung 9 Juli lalu. Direncanakan mundur hingga akhir bulan.
Tapi, seiring angka COVID-19 yang kian tinggi PT LIB kembali menunda Liga 1 sampai 20 Agustus 2021 nanti. Itupun info yang beredar masih bersifat wacana. Belum menjadi keputusan final.
Kondisi tersebut tentu menjadi sebuah teka-teki yang sulit di pecahkan. Serba belum jelas. Seluruh pemain pun berharap tak ada lagi penundaan seperti sebelumnya. Itulah sebabnya nyaris seluruh pemain Liga 1 ramai-ramai bersuara di media sosial dengan menuliskan tagar #KamiSiapMain. Sebagai bentuk harapan yang tak tau kapan klimaksnya.
Salah satu pemain Borneo FC, Gianluca Pandeynuwu menjadi satu pemain yang memproklamirkan tagar tersebut. Ia menyampaikan. "Ya, gerakan #KamiSiapMain itu untuk menunjukan jika gelaran sepak bola seperti Piala Menpora kemarin bisa berjalan normal tidak ada kendala. Semua memenuhi apa yang menjadi protokol kesehatan," ujar kiper yang akrab disapa Gian itu.
Ia melanjutkan, sebenarnya kompetisi Liga 1 sudah sangat siap digelar dilihat dari sisi pemain. Sebab mayoritas pemain Liga 1 sudah mendapatkan dua kali vaksin, sesuai anjuran pemerintah. Dobel vaksin juga menjadi salah satu syarat mutlak, agar kompetisi bisa diputar.
"Pemain yang berlaga di Piala Menpora adalah mereka yang akan bermain di Liga 1. Kalau ada perubahan dalam tim, mungkin tak signifikan. Kami semua sudah mendapatkian vaksin dosis kedua. Semoga kompetisi bisa digelar kembali. Jangan ada penundaan kembali. Kami yakin dan berharap 20 Agustus bisa digelar," sambungnya.
Dikatakan Gian, sepak bola bagi sebagian besar pemain di Liga 1 dan Liga 2 adalah satu-satunya mata pencaharian. Dampak pandemi disebutnya memang sangat berat, tapi jika kompetisi digulirkan maka akan banyak pihak yang bisa “hidup” kembali untuk membiayai keluarganya.
"Sepak bola adalah kehidupan banyak orang. Dari sepak bola juga orang mendapat hiburan. Makanya kami berharap kompetisi jangan lagi ditunda," pinta Gian. (frd/fdl)
Tags :
Kategori :