Inafis Polresta Samarinda Evakuasi 3 Mayat dalam Sehari, Salah Satunya Positif COVID-19
Minggu 18-07-2021,20:34 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Warga Samarinda digegerkan dengan tiga temuan mayat di lokasi berbeda pada Minggu (18/7/2021). Dari ketiga mayat yang berhasil dievakuasi oleh Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, satu di antaranya dinyatakan positif COVID-19.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena diwakili Kasubnit Inafis Aipda Harry Cahyadi ketika dikonfirmasi media ini. Disampaikannya, dari pemeriksaan sementara ketiga mayat tersebut tak memiliki tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan atau mengarah tindakan kriminal. Seluruhnya karena sakit. Satu di antaranya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan swab," ungkap Aipda Harry Cahyadi Minggu (18/7/2021) sore.
Pria yang akrab disapa Harry itu menyampaikan, informasi temuan mayat pertama terjadi di Jalan Pelita 7, Kecamatan Sambutan, Minggu dini hari, Sekitar pukul 03.15 Wita. Korban merupakan seorang pegawai di salah satu toko mebel. Korban pertama kali ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di tempat tidur oleh anaknya.
Dari keterangan yang diperoleh kepolisian, diketahui korban yang berumur 60 tahun itu tengah menjalani isolasi mandiri, setelah sebelumnya mengeluhkan gejala mengarah COVID-19.
"Dari hasil swab, korban dinyatakan positif COVID-19. Kemudian menjalani isolasi mandiri di rumahnya sendirian," kata Harry.
Anak korban yang hendak memastikan keadaan almarhum kemudian mengecek. Namun tak ada jawaban, setelah pintu rumah didobrak, korban ditemukan sudah meninggal dunia. Singkatnya, hal itu langsung dilaporkan kepada pihak berwajib dan kemudian dilakukan evakuasi. Korban lalu dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie guna dilakukan visum serta swab.
"Hasilnya, swab kedua korban dinyatakan negatif. Sedangkan visum tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian korban dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Bandung," terangnya.
Selang beberapa jama dari temuan pertama, Tim Inafis kembali mendapatkan laporan adanya temuan mayat yang tergeletak di pelataran Masjid Darun Ni’Mah, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, sekitar pukul 14.30 Wita.
Hasil keterangan yang diperoleh sejumlah saksi, diketahui korban bernama Abdul Azis. Pria 63 tahun tersebut merupakan warga perantauan asal Berabai, Banjarmasin, Kalsel. Korban ditemukan tak bernyawa, setelah selama sepuluh hari sakit dengan gejala napas yang tersengal-sengal.
Tim Inafis yang melakukan evakuasi, kemudian membawa korban ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie guna pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, korban dinyatakan positif COVID-19 dan rencananya akan langsung dimakamkan di pemakaman COVID-19 Serayu di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.
"Korban di sini sendiri, tidak punya keluarga. Selama ini dia numpang di masjid itu. Karena hasil swab dinyatakan positif COVID-19. Maka rencananya korban akan dimakamkan di Serayu besok," tegasnya.
Setelah melakukan evakuasi mayat di Masjid Darun Ni’Mah, Tim Inafis kembali menerima laporan adanya temuan mayat di dalam kapal kelotok yang tambat di bantaran Sungai Karang Mumus, Segmen Jalan P Suriansyah, Kelurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, sekitar pukul 15.00 Wita.
Saat ditemukan warga, mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut hanya mengenakan celana berkelir biru tua dalam kondisi terlentang. Belakangan diketahui korban bernama Nanang, motoris sekaligus pemilik Kapal Motor bernama Sinar Mattoangin tersebut.
Pria 60 tahun tersebut merupakan warga Kutai Kartanegara, mayatnya pertama kali ditemukan oleh teman korban.
"Kemudian dilaporkan ke kami dan langsung kami lakukan evakuasi. Korban kemudian kami bawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie guna pemeriksaan lebih lanjut," ucap Harry.
Dari hasil keterangan yang dihimpun, korban diduga meninggal karena sakit. Hal itu sesuai pula dengan hasil visum yang menyatakan korban tidak memiliki tanda-tanda kekerasan.
"Dan hasil dari swab negatif COVID-19. Diperkirakan korban meninggal tujuh jam sebelum ditemukan. Korban langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya. (aaa/zul)
Tags :
Kategori :