PLN UIP Kalbagtim Silaturahmi Ke Gubernur Kaltim
Sabtu 10-07-2021,19:03 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Dipimpin General Manager Muhammad Ramadansyah, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim), Rabu (7/7) lalu melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Gubernur Kalimantan Timur Dr Ir H Isran Noor M.Si. ikut mendampingi Senior Manager Perizinan Pertanahan dan Komunikasi Basuki Rahman dan Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Samarinda Ari Tirtaprawita. Hadir pula Sekda Kaltim M Sa’Bani.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka melaporkan pembangunan proyek infrastruktur ketenagalistrikan (PIK) di Wilayah Kaltim. Dimana saat ini PLN UIP Kalbagtim sedang fokus pada pelaksanaan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt. Yang akan menghubungkan sistem kelistrikan dari Sangatta menuju Maloy. Untuk mendukung dan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dikawasan tersebut. Yang terdapat Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK). Yang membutuhkan pasokan daya listrik dalam jumlah yang besar. Pembangunan SUTT 150 kV Sangatta-Maloy terbagi atas 3 section. Dengan keseluruhan jumlah tower sebanyak 215 tapak. Sejauh ini lahan yang telah dibebaskan mencapai 70,6%.
Namun PLN juga menghadapi kendala pada pembangunan di areal konsesi perusahaan tambang batubara. Sehubungan permintaan pergeseran jalur (reroute). Terhadap jalur tapak yang telah dibangun oleh PLN. Dimana hal ini menyebabkan mundurnya jadwal penyelesaian proyek SUTT 150 kV Sangatta – Maloy. Membuat penyaluran energi dari Sistem Mahakam ke Wilayah Maloy menjadi tertunda. Hingga saat ini mediasi masih dilaksanakan antara PLN dan perusahaan terkait. “Kami berharap Pemprov Kaltim dapat membantu memfasilitasi agar target pembangunan PIK ini dapat selesai sesuai target,” harap Ramadhan.
Gayung bersambut. Isran pun menyambut baik dan mengatakan jika Pemprov Kaltim siap membantu mediasi untuk menyelesaikan kendala yang ada. “Nanti akan kita undang kedua belah pihak. Yaitu dari pihak perusahaan tambang beserta PLN agar bisa dapat solusi terbaik,” tutup Isran. (bob)
Tags :
Kategori :