Anang Sofyan Effendy: Bekas Joki Racing, Pimpin Kodim Kubar

Jumat 09-07-2021,06:00 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Tubuhnya tinggi tapi ramping. Jangan bandingkan dengan suara yang lantang. Bukan saja bermanfaat ketika memberikan instruksi di lapangan, nun di tengah hutan. Ketika menarik gas di jalur trabas. Dialah Letkol Inf Anang Sofyan Effendy.

Kutai Barat, nomorsatukaltim.com - Hobi bermain motor Komandan Kodim 0912 Kutai Barat ke-8 itu sudah dimulai sejak masih duduk di bangku SMA. “Dulu road race, joki aja kita (saya). Hobi motor kan boleh, tapi yang tepat. Bukan kebut-kebutan di jalan raya yah,” ujar Anang tertawa lepas, Selasa (6/7). Geberan knalpot trail membawa naluri laki-laki semakin melekat hingga sekarang. Kepindahan tugas tugas suami dari Prima Yuliana Putri ini ke Kalimantan, membuat sosok Anang semakin dekat dengan rakyat lewat hobinya itu. Kerap masuk jalur trabas dengan menyusuri pemukiman pelosok warga di Kota Beradat.  “Sebelum ke Kubar pun saya sudah main trabas, tapi tak sesering di Kubar. Dengan bergabung komunitas trail Kubar, banyak hal dan kisah yang menjadi cerita saya ke anak-anak nantinya. Tidak ada strata yang membedakan, kita semua sama di jalur,” tutur Anang. Menelusuri hutan belantara hingga bertemu warga setiap akhir pekan, membuat hobi Mantan Dandim 0907 Tarakan ini semakin mendarah daging. Bagi Anang rupanya, rutinitasnya bermain trabas dengan motor trail kesayangannya itu juga salah satu caranya mengemban tugas sebagai aparat militer. "Tanpa disadari pertemuan kita (komunitas trail) itu telah membuat hubungan silaturahmi dengan masyarakat semakin erat," ungkap perwira melati dua itu. Tak habis disitu, pria kelahiran Magelang, 30 April 1980 ini ternyata menurunkan naluri hobi kepada anak semata wayangnya itu. Alban Javier Effendy namanya. Bukan dilatih untuk jadi militer, tapi dilatih bermain motor trail. "Ya anak saya sudah sekarang justru saya ajari main motor mas. Biar kayak bapaknya juga," imbuh Anang meringis ketawa. Mengenai kariernya di militer, Anang berkisah, dirinya yang selalu ingin menjadi sosok yang membanggakan keluarga. Pandangan itu ia tanamkan dalam dirinya sebelum menjadi seorang tentara. Berada di belantara hutan memang menjadi wisata favorit baginya. Bercengkrama dengan alam, sudah menjadi hal biasa dilakoninya. Ditambah hobi yang digelutinya hingga sekarang, bukan hal baru dalam hidupnya. Dalam trabas banyak hal yang menjadi pelajaran hidup, betapa pentingnya kebersamaan itu diraih. Sikap tolong menolong, dalam trabas sangat diperlukan. Di samping itu, baginya hobi ini lebih kepada mengisi waktu dan pertemanan dengan berbagai golongan masyarakat. Ia sendiri tak tergabung khusus dalam satu komunitas namun sering bergabung dengan teman-teman sesama hobi trail. Dimana hampir setiap akhir pekan jika tak ada tugas dirinya langsung gabung dengan sekitar 10 teman-temannya dari beragam profesi dan menjelajah hutan dan tanjakan ekstrim baik di Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu. "Asik saja melewati medan ekstrem. Ya butuh kepiawaia juga dalam berkendara. Namun yang kudapat saat menggeber motor bersama teman adalah kebersamaan," ucapnya. Yang mana saling bantu dan support selalu mereka lakukan dan kala mencapat tujuan misal diatas bukit ada kepuasan tersendiri . Apa kah tak takut dengan resiko misal terjatuh, patah kaki dan lainnya? Letnan Kolonel Infanteri ini mengatakan setiap olahraga ada resikonya. Sebagai seorang pemimpin teritorial, Anang Sofyan bersyukur bisa ditempatkan di Kutai Barat. Menurutnya, di daerah inilah membuat ia semakin mencintai alam Kalimantan. Selain itu, kondisi masyarakatnya yang kondusif semakin menguatkan semangatnya untuk dapat memberi lebih. Ia juga tercatat aktif menjalin hubungan dengan banyak komunitas untuk dapat membantu sesama. Selama bertugas, ia juga tidak menemukan kendala yang berarti. Baginya, yang penting bisa berkomunikasi dan mengesampingkan ego. Prinsip hidup yang selalu dijalankannya yakni jangan pernah merasa kita lebih penting dari orang lain. Sebagai seorang tentara yang menyukai seni dan memegang teguh nilai religi, Anang pun berusaha menerapkan filosofi Dengan ilmu hidup akan jadi mudah, dengan seni hidup akan jadi indah, dengan agama hidup akan jadi terarah. *   Pewarta: Lukman Hakim
Tags :
Kategori :

Terkait