Antisipasi Naiknya Kasus COVID-19, PTM di Mahulu Batal

Rabu 07-07-2021,07:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

MAHULU, nomorsatukaltim.com –  Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi sekolah jenjang PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) pada Juli 2021, terpaksa dibatalkan. Hal itu karena kondisi pandemi COVID-19 yang masih bertahan, dan angka kasusnya cenderung meningkat di Kaltim bahkan Mahulu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mahulu, Feridiana Hendoq menjelaskan, rencana PTM sebenarnya sudah digulirkan sejak November 2020 lalu. “Sampai saat ini masih waspada mengantisipasi pandemi mematikan itu. Untuk sementara kita tetap mengikuti instruksi dari atas, yaitu dari Pak Gubernur dan Bupati Mahulu,” terangnya kepada Harian Disway Kaltim dan Nomorsatukaltim.com, Selasa (6/7/2021). Feridiana Hendoq menuturkan, sesuai surat edaran Gubernur Kaltim, maka saat ini rencana pelaksanaan PTM untuk sekolah se-Mahulu ditunda. “PTM di Mahulu belum bisa dilaksanakan. Masih tetap mengacu pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” tukasnya. Kadisdikbud Mahulu menjelaskan, pada prinsipnya sekolah tingkat dasar dan menengah pertama se-Mahulu sudah  menyiapkan sarana prasarana ruang kelas, kelompok belajar murid dan siswa, serta perlengkapan protokol kesehatan COVID-19. “Termasuk orang tua murid sudah memberikan tanda tangan persetujuan anak mereka mengikuti PTM. Namun terkendala, terjadi lonjakan kasus warga terpapar COVID-19 di Provinsi Kaltim dan juga Mahulu,” tandasnya. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso membenarkan, PTM se-Mahulu dibatalkan pada Juli ini. “Jadi karena ada kenaikan kasus paparan COVID-19 yang sangat signifikan, kegiatan kemasyarakatan, sosial, dan pendidikan harus dimintakan rekomendasi dari Satgas TGC,” bebernya. Teguh Santoso menyebut, pembukaan PTM akan dipertimbangkan dengan melihat situasi dan kondisinya. Sehingga, untuk sementara, Satgas masih belum memberikan rekomendasi. “Fokus percepatan vaksinasi pada anak usia sekolah umur 12-17 tahun,” pungkas Agustinus yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Diskes-P2KB) Mahulu. (imy/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait