Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud turut senang dengan dibukanya rute Balikpapan-Mamuju oleh Wings Air. Lantaran bisa menjadi nilai tambah untuk melancarkan program Segi Tiga Emas Mabalu. Karena selain terkoneksi di air, kini bertambah mudah dengan adanya konektivitas di udara.
Seperti diketahui, Mabalu yang merupakan akronim dari Mamuju, Balikpapan, dan Palu adalah program kerja sama tiga daerah. Yakni Mamuju (Sulawesi Barat), Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Palu (Sulawesi Tengah). Utamanya dalam bidang transportasi. Sebabnya adalah perekonomian dan pembangunan Kota Balikpapan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Yang persentasenya mencapai 99 persen. Sehingga berdampak pada inflasi dan bengkaknya harga kebutuhan pokok dan material bangunan di Kota Minyak.
Mabulu diharapkan bisa mengikis mahalnya biaya tersebut hingga 30 persen. Karena memang Sulawesi masih menjadi pemasok besar pada kebutuhan Balikpapan.
Nah, dengan adanya rute baru ini. Mabalu yang selama ini berpusat pada transportasi air, bisa lebih dikembangkan melalui moda transportasi udara. Bahkan berpotensi menambah kemanfaatan di bidang lain. Karena paling tidak, orang Balikpapan bisa lebih mudah dan cepat menuju Mamuju dan Palu dengan menumpang Wings Air. Pun dapat memangkas biaya transportasi. Sehingga bisa berdampak positif pada perkembangan di bidang bisnis dan pariwisata.
Rahmad Mas'ud optimis, rute baru itu akan semakin membuka salah satu pusat ekonomi baru. Terutama di bidang perdagangan.
"Mudah-mudahan ini bisa mempercepat perekonomian Balikpapan dan Sulawesi Barat maupun ketiga provinsi tersebut," jelas Rahmad Mas'ud saat dijumpai Senin 21 Juni 2021.
"Tentunya diperlukan akses pendukung. Di antaranya adalah sarana transportasi udara. Beberapa waktu lalu sempat terhenti penerbangan Balikpapan-Mamuju. Dan Alhamdulillah saya dapat informasi Insyaallah tanggal 23 juni ini akan kembali dibuka penerbangan rute tersebut," ujarnya.
Rahmad mengatakan dengan adanya rute baru itu menjadi kabar baik bagi pengusaha, dan pelaku ekonomi maupun masyarakat. Karena mobilitas menuju dan dari Sulawesi semakin mudah.
"Permintaannya tinggi juga. Termasuk kita juga menyarankan terhadap pemerintahan Sulbar. Selama ini mereka ke Jakarta transit dulu. Dari segi biaya lebih mahal dan waktu juga lebih efisien. Secara geografis juga lebih dekat," tutur Rahmad Mas'ud. FEY/AVA