Safaruddin Maju Pilkada, Dinilai Hanya Gertak Sambal ke Golkar

Sabtu 19-10-2019,17:09 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Ketua PDIP Kaltim, Safaruddin. (Ariyansah/ DiswayKaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Safaruddin, ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim dikabarkan maju di Pilkada Balikpapan 2020. Terkait kabar itu, pernah pula diutarakan langsung oleh Safaruddin. Bahwa dirinya siap maju. Di Pilkada Balikpapan.

Namun kabar Safaruddin siap maju, diragukan sebagian publik. Bukan meragukan sosoknya. Tapi statusnya.

Sebab, kacamata orang awam, tak mungkin sekelas purnawirawan jenderal turun ke pilkada skala kota. Apalagi, ia sebagai ketua DPD PDIP Kaltim.

Keraguan itu diperkuat dengan Safaruddin yang kini duduk di DPR RI. Bahkan oleh PDI Perjuangan, disiapkan untuk jadi ketua komisi III DPR RI. Yakni komisi dengan lingkup tugas di bidang hukum, hak asasi manusia dan keamanan.

Sehingga, sebagian publik berkesimpulan, Safaruddin tak akan ikut bertarung di Pilkada Balikpapan nanti.

Di sisi lain, publik menilai, keinginan Safaruddin maju, hanya gertakan ke Partai Golkar Balikpapan. Khususnya ke Rahmad Mas'ud. Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan.

Rahmad Mas'ud, bacalon terkuat di Pilkada Balikpapan 2020. Selain sebagai inkubmen, partai yang dipimpinnya pemenang di Balikpapan. Pada Pemilu 2019.

Tujuan gertakan tersebut, agar Rahmad memilih PDI Perjuangan sebagai koalisi. Sekaligus mengggandeng Thohari Aziz, ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan sebagai wakilnya, di Pilkada nanti.

Salah satu pengamat politik di Kaltim, Luthfi Wahyudi, berpandangan demikian.

Menurutnya, itu bisa saja terjadi. Strategi PDI Perjuangan menarik perhatian Rahmad. Agar menggandeng PDI Perjuangan sebagai koalisi, sekaligus menjadikan salah satu kader partai berlambang banteng itu sebagai wakilnya.

"Bisa saja. Itu bisa saja," katanya kepada DiswayKaltim.com, Sabtu (19/10/2019).

Dalam politik, lanjut Luthfi, segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau publik menilai apa yang dilakukan Safaruddin itu strategi PDI Perjuangan agar Golkar berkoalisi, itu sah-sah saja.

"Politik itu kan seni mengelola kepentingan, seni mengelola kesempatan dan mengelola peluang. Ketika bisa menyodorkan yang kecil, tanpa harus mengorbankan yang besar, kemudian peluangnya jadi (menang), kenapa tidak. Bisa jadi strateginya begitu," jelas Luthfi, yang juga dosen Fisip Unmul, Samarinda.

Golkar, menurutnya, punya pertimbangan. Tentu pertimbangan terbesar soal kemenangan. "Golkar juga sebagai partai yang banyak dapat kursi. Juga berfikir enjoy jika berkoalisi dengan PDI Perjuangan," tuturnya.

Safaruddin saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, membantah. Niatnya maju yang pernah disampaikannya langsung ke awak media bukan strategi. Seperti penilaian publik di atas.

"Enggak ada strategi-strategi begitu. Sampai saat ini akan maju. Masih tetap (ingin maju). Kalau ditanya maju, sampai sekarang saya masih berproses," katanya.

Untuk diketahui, Partai Golkar pemenang pileg di Balikpapan, pada Pemilu 2018. Dengan raihan 11 kursi. Sementara PDI Perjuangan, kedua. Dengan raihan 8 kursi. (sah/rap)

Tags :
Kategori :

Terkait