Banjir Berau, 9 Daerah Juga Rawan Bah

Selasa 18-05-2021,10:39 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Berau, Nomorsatukaltim.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Berau menyebabkan Sungai Segah dan Kelay tak mampu menampung air. Banjir tak hanya merendam ribuan rumah. Bah juga membanjiri lubang tambang. Bupati cemas warga terdampak lebih buruk. Sembilan daerah di Kaltim rawan bencana serupa

Banjir bandang menerjang sedikitnya 14 kampung di Kabupaten Berau, pada Minggu (16/5). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, empat kampung terendam di bantaran Sungai Segah, dan 10 kampung di sepanjang Sungai Kelay.

“Di kampung Tumbit Melayu ada sekitar 300 rumah dari 10 RT terendam. Belum lagi di Tumbit Dayak dan lainnya. Kalau di total bisa sampai ribuan rumah terdampak,” kata Kepala BPBD Berau,  Thamrin. Banjir di bantaran Sungai Segah seperti Kampung Long Laai, Punan Segah, Long Ayap dan Long Ayan kini telah surut. Namun sampai Senin (18/5/2021) 10 kampung masih terdampak luapan air Sungai Kelay.

Kampung yang masih tergenang ialah Tumbit Dayak, Tumbit Melayu, Bena Baru, Merasa, Pegat Bukur, Lesan Dayak, Long Beliu, Muara Lesan, Long Lanuk, dan Kampung Inaran. “Untuk ketinggian air bervariasi ya. Beberapa kampung hanya sampai di kolong rumah tapi di Tumbit Dayak dan Melayu sampai merendam rumah warga,” bebernya.

Banjir kali tak seperti biasanya. Menurut informasi dari salah satu kepala kampung yang diterima Thamrin, setiap tahun pasti terjadi banjir di akhir bulan Desember atau awal Januari.

Biasanya, masyarakat telah siap menghadapi banjir musiman tersebut. Kali ini warga tidak siap kedatangan banjir yang di luar siklus tahunan. Dampaknya, banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan harta benda luapan air terjadi mendadak di hari kedua Idulfitri. “Jadi karena tidak terprediksi, warga kecolongan karena tidak sempat melakukan antisipasi,” ucapnya.

Kendati banjir yang menggenangi sejumlah kampung cukup tinggi, faktanya mereka masih banyak yang enggan meninggalkan rumah. Banyak warga yang masih tetap bertahan karena menunggu harta benda mereka. Menjaga kebutuhan makanan tetap tercukupi, maka BPBD telah mengirimkan ratusan paket logistik dari sejumlah donatur.

“Untuk hari ini, penyerahan bantuan ada dari Kodim, Polres dan Batalyon Armed 18/Buritkang. Lalu ada juga dari Baznas yang diserahkan bupati dan wakil bupati kepada warga,” jelasnya.

Thamrin melanjutkan, pihaknya telah mendirikan posko gabungan bersama aparat yang nanti bisa dimanfaatkan sebagai dapur umum, maupun pusat kesehatan warga. Posko, sementara dipusatkan di Kampung Tumbit Melayu, untuk mengakomodir warga dua kampung lainnya. Yakni Tumbit Melayu dan Tumbit Dayak.

“Untuk kampung-kampung yang lain masih aman. Hanya di Tumbit Melayu dan Dayak memang yang paling parah. Karena posisinya lebih rendah dari Sungai. Kami harap tidak ada hujan susulan agar banjir segera surut,” tutupnya.

SUDAH PADAM DUA HARI

Banjir di Kecamatan Teluk Bayur dan Sambaliung, menyebabkan ribuan rumah warga kini tidak dapat menikmati listrik. PLN UP3 Berau, memadamkan aliran listrik ke kampung-kampung tersebut.

Diungkapkan Manajer UP3 PLN Berau Eko Hadi Pranoto, beberapa kampung yang dilakukan pemadaman yakni Kampung Tumbit Dayak, Tumbit Melayu, Long Lanuk, Bena Baru dan Kampung Inaran. “Listrik dengan sangat terpaksa dipadamkan untuk keselamatan warga. Karena air sudah menggenangi rumah warga,” ujarnya,Minggu (16/5).

Dari catatan PLN UP3 Berau, hingga Minggu 16 April 2021 pukul 16.00 Wita. Total pelanggan PLN yang terdampak banjir di lima kampung tersebut mencapai 1.725 pelanggan. Selain itu, ada 22 gardu distribusi terdampak dan masih padam.

Pemadaman aliran listrik ini dilakukan PLN, tegas Eko, hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sebab, luapan Sungai Kelay tidak terprediksi kapan akan berakhir. Selama hujan deras masih terus terjadi di hulu Sungai Kelay. Kemungkinan besar pemadaman akan terus terjadi.

“Listrik tentu akan dinyalakan jika sudah dipastikan air tidak menggenangi rumah warga dan kondisi aman. Kalau kami paksakan menyala akan menimbulkan masalah tentunya,” sebutnya. Lanjutnya, sejumlah tiang listrik dilaporkan ambruk. Setidaknya ada enam tiang yang saat ini rusak terseret air Sungai Kelay yang masuk ke area tambang batu bara di Kampung Bena Baru.

Tags :
Kategori :

Terkait