Cara Unik Warga Lempake Rayakan Malam Lebaran

Rabu 12-05-2021,22:55 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Warga di sekitaran Masjid Al Ikhlas, Bumi Alam Indah (Korem) Lempake, Samarinda tetap merayakan malam Lebaran Idulfitri 1442 Hijriyah dengan menggelar takbiran keliling. Tapi ... yang mereka lakukan ini. Sama sekali tidak melanggar larangan takbiran keliling yang dikeluarkan oleh Pemkot Samarinda. Kok bisa? Begini ceritanya.

Pemkot Samarinda sejak 7 Mei 2021 lalu memang sudah melarang warga Kota Tepian mengadakan takbiran keliling. Masih tingginya angka penularan virus corona jadi penyebabnya.

Warga di sekitar Masjid Al Ikhlas, Bumi Alam Indah, Lempake, Samarinda tahu soal edaran tersebut. Namun mereka tetap ingin merayakan hari kemenangan umat muslim dengan suka cita. Juga dengan menggelar tradisi sejak lama, takbiran keliling.

Agar tidak melanggar regulasi, peserta takbiran keliling atau yang lebih tepat disebut karnaval mini ini. Hanya melibatkan anak-anak saja. Orang dewasa kebagian tugas jadi penyelenggara dan penonton saja.

Anak-anak setempat, mengenakan aneka busana yang menarik, membawa spanduk dengan desain-desain unik, sampai membawa Bendera Merah Putih dan bendera Palestina berukuran besar. Ada pula yang membawa obor dari bambu seperti kebiasaan orang tua dahulu. Sambil berlalu, anak-anak itu turut melafalkan takbir.

Mereka adu unik, adu menarik. Karena takbiran keliling ini sengaja dilombakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Ikhlas. Hadiahnya memang tidak terlampau besar. Hanya untuk membuat para peserta lebih antusias saja.

Yang paling penting, lomba takbir keliling ini dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. DKM Al Ikhlas tak mau berspekulasi terhadap kesehatan anak-anak tersebut. Selain wajib mengenakan masker selama unjuk aksi. Mereka juga diwajibkan mencuci tangan terlebih dulu sebelum acara dimulai. Pengaturan jarak antar rombongan juga dilakukan agar tidak menciptakan kerumunan masif.

"Kita mencoba mengemas hiburan Islami sekaligus mengenalkan anak-anak bagaimana bisa mensyukuri nikmat Ramadan hingga Idulfitri dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," ucap Sugeng, panitia lomba sekaligus pengurus DKM.

"(Acara ini) menjadi hiburan bagi warga sekitar di tengah larangan untuk takbiran akbar keliling kota dan larangan mudik dari pemerintah," pungkas Sugeng.

Nah, di lingkungan kalian, perayaan malam Idulfitri-nya seperti apa? (ady/ava)

Tags :
Kategori :

Terkait