Truk Boleh Lewat Jembatan Mahakam

Selasa 27-04-2021,22:06 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Samarinda, Nomorsatukaltim.com - Dinas Perhubungan Kota Samarinda menyusun skema rekayasa lalu lintas setelah penutupan Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II, Senin (26/4).

Kendaraan besar dari arah Palaran yang hendak masuk ke Kota Samarinda, diarahkan melalui Jembatan Mahakam pada malam hari. Atau melalui jembatan Mahakam Ulu.

Jembatan Mahkota II, yang diduga mengalami pergeseran pada fondasi salah satu pilarnya, merupakan akses utama truk dari Palaran ka arah Samarinda kota. Melalui jalur lingkar terluar ibu kota Provinsi Kaltim itu. Seperti jalur Emboen Suryana, Perjuangan, Damanhuri, Lempake dan lain-lain. Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Samarinda, Hari Prabowo menyebut, saat ini tidak ada jalan lain untuk menggantikan peran vital jalur Jembatan Mahkota II. Selain melalui Jembatan Mahakam dan Jembatan Mahulu. Kendati sebelumnya pemerintah melarang angkutan truk melalui Jembatan Mahakam. "Ya mau tidak mau, ini kondisi force majure. Demi mengantisipasi terjadi kejadian yang lebih parah lagi pada Jembatan Mahkota II. Sambil menunggu investigasi tim ahli terhadap kekuatan jembatan. Lewati jalan yang ada dulu. ujarnya, Selasa (27/4). Hanya saja, kata dia, akan ada pengaturan waktu melalui Jembatan Mahakam. Yakni kembali pada regulasi awal. Yakni Perwali No. 40 Tahun 2011. Di mana kendaraan boleh besar boleh melintasi jembatan Mahakam sesuai pengaturan waktu. "Kita harus kembalikan dengan pengaturan waktu. Lewat Jembatan Mahakam malam hari. Mau tidak mau memang harus begitu," ia menegaskan. Berdasarkan peraturan wali kota, kendaraan angkutan barang diperbolehkan melewati Jembatan Mahakam setelah pukul 22.00 Wita. Sampai pukul 06.00 Wita pagi. Sebab, lanjutnya, jalan jalan kota yang bisa dilalui truk di luar jam tersebut sudah dipadati kendaraan umum. "Makanya mereka kita imbau untuk bisa mengikuti pelintasan di luar jam-jam sibuk lalu lintas, yaitu malam hari," imbuhnya. Kendati demikian, ia berharap pengusaha yang menggunakan kendaraan berat tidak melewati Jembatan Mahakam. Melainkan melalui jembatan Mahulu. Atau para pengusaha menggunakan kendaraan dengan kapasitas yang lebih kecil. "Barangkali kendaraan besar-besar ya janganlah masuk dari Jembatan Mahakam. Kalau mau transfer ke kendaraan yang sedang. Atau lewat jembatan Mahulu." "Cuma kalau menuju ke Sungai Dama atau ke Anggana tidak bisa. Karena jalan protokol tidak dibolehkan," tandasnya. (das/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait