Berangkat dari unggahan nomorsatuesport perihal ‘jangan lambat membayar 4 kewajiban’ di dunia e-Sport. Serta respons besar dari pemain dan tim yang mengaku kerap melihat kasus turnamen lambat membayar hadiah. Nomorsatukaltim.com berupaya mengulik lebih jauh sengkarut ini. Di seri pertama, kemarin, salah satu tim asal Samarinda mengakui telah menjuarai sebuah turnamen PUBG Mobile. Namun hingga 3 bulan, hadiah yang mereka tunggu belum juga hadir.
SEKALI lagi, keberadaan turnamen sangatlah penting. Bagi perkembangan olahraga e-Sport ataupun dari sisi bisnis. Keduanya bisa berjalan beriringan. Mendapat keuntungan bersama darinya. Makanya, jalannya harus dipastikan benar. Karena dari sesuatu yang saling menguntungkan, bisa pula menjadi sesuatu yang saling membunuh perkembangan.
Untuk gamer asal Samarinda, Muhammad Sultan Fajar. Keberadaan turnamen sangatlah diperlukan buat pemain gim. Dari kejuaraan kecil-kecilan itu. Mereka bisa mengukur sejauh mana kemampuan bermain gimnya. Untuk selanjutnya menjajalnya di turnamen yang lebih besar.
Dari kejuaraan di kafe pinggir Kota Samarinda. Bisa saja seorang pemain gim bermuara di Asian Games ataupun Olimpiade. Siapa yang tahu, kan?
Karier seorang player e-Sport kerap dimulai dari kejuaraan-kejuaraan kecil. Maka semakin banyak dan sering turnamen digelar. Semakin banyak pula panggung mereka untuk menjajal diri. Jika juara, hadiah yang dijanjikan penyelenggara adalah bonusnya.
Maka tak heran, banyak pemain yang mati-matian untuk mengikuti satu kejuaraan ke kejuaraan lain. Memaksa mereka bekerja lebih keras untuk memiliki amunisi untuk mendaftarkan diri di sebuah kejuaraan. Bahkan bagi mereka yang masih sekolah atau yang pekerjaannya belum bagus. Mereka sampai harus berhemat. Demi bisa bayar pendaftaran turnamen. Mereka ini tak jarang tertatih demi sebuah kejuaraan.
“Teman-teman gamers ini kalau sudah main luar biasa antusiasnya, Mas. Saat kami masih eksis kemarin, sambil bermain itu kami juga latihan. Agar mendapat juara kan. Lumayan gede hadiahnya,” kata Fajar, 15 April lalu.
“Gamers seperti saya ini apa sih tujuannya? Berharap juara dan dapat Hadiah. Kan lumayan gede juga tuh hadiahnya. Maka harus diperjuangkan,” tambahnya.
Disinggung soal keterlambatan pembayaran hadiah. Sejauh ini, Fajar belum pernah mengalaminya. Pun dengar isunya juga hanya samar-samar saja. Tapi ia tak bisa berbohong. Jika benar terjadi, atau bahkan terjadi padanya. Tentu ia akan uring-uringan juga.
Karena hadiah sebuah turnamen, besar kecilnya, tetaplah vital bagi seorang gamer. Terlebih bagi mereka yang tujuan ikut kejuaraan demi memburu hadiah. Dengan kata lain, hadiah itu, ibarat bensinnya. Jika tak ada, tak jalanlah mesinnya. Jadi ogah-ogahan lagi latihannya.
Fajar pun menggambarkan polemik ini dengan; hal itu bisa sangat melukai e-Sport yang masih bau kencur ini.
“Wah ... ini. Misal itu terjadi ya, lomba e-Sport ini kan resmi. Berarti sudah barang tentu ada RAB-nya. Karena dalam satu event seperti itu pertama kali yang harus diamankan adalah uang hadiah. Supaya tidak terjadi keterlambatan.”
“Jangan sampai terjadi lah, itu fatal sekali, itu mencederai gamers yang kadang sudah cedera duluan, Mas. Ada loh yang sampai menggadaikan ponsel kecilnya untuk daftar main. Itu ada,” tambahnya.
Mengakhiri perbincangan dengan nomorsatukaltim.com. Fajar berharap EO yang ingin menggarap kejuaraan e-Sport. Untuk memperhitungkan dengan sangat matang dulu sebelum memulainya. Bahkan jika memang terjadi keterlambatan pembayaran pendaftaran atau sponsor. Mereka bisa berterus terang lalu menunda kejuaraan sampai segala sesuatunya beres. Jujur di depan tentulah lebih terhormat ketimbang main kucing-kucingan di akhir. Bukan begitu?
Jangan Dilepas Begitu Saja
PERKEMBANGAN pesat dan sengkarut yang mulai terjadi dinilai wajar oleh pengamat olahraga Samarinda, Dandri Dauri. Karena hampir semua cabor tentu punya masalahnya sendiri di awal-awal berkembang. Yang lebih penting dari itu adalah, bagaimana masalah demi masalah bisa direduksi. Dicarikan solusinya. Dan tidak terulang lagi.
Dandri percaya, antusiasme terhadap e-Sport tak akan bisa surut. Kecepatan inovasi teknologi, serta kemudahan yang diberikan pengembang gim. Membuat penggila permainan elektronik akan terus tumbuh setiap tahunnya.