Samarinda, nomorsatukaltim.com- Abrasi pinggiran Sungai Mahakam di Jalan Ampera, Teluk Bajau, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, siang tadi memakan korban. Dua remaja yang tengah memancing terseret tanah hingga tercebur ke dalam sungai.
Abrasi ini antara lain dipicu hujan yang mengguyur Samarinda Seberang. Dua orang menjadi korban. Satu di antaranya hilang terseret arus. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 13.00 Wita.
Kepala BPBD Samarinda melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Ifran, ditemui di tempat kejadian perkara mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi adanya abrasi tanah longsor dan adanya korban. "Langkah selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Basarnas dan kepolisian serta relawan untuk dilakukan pemetaan lokasi, karena sampai saat ini tanahnya masih bergerak," jelasnya.
"Karena kita juga mengutamakan keselamatan, dan mengatur langkah selanjutnya," tandasnya, siang tadi.
Terpisah, Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi mengatakan, pihaknya menerima info dari relawan telah terjadi musibah Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) dijembatan Mahkota Dua sisi Samarinda Sebrang. "Untuk identitas korban Aan Ariyadi (22) warga Jalan Kopi RT 16, Spontan. Sedangkan korban selamat Galih Sandi Saputra (22) jalan Delima, Bukuan," ucapnya.
Kronologinya, Galih tiba lebih dulu di lokasi pemancingan. Kemudian disusul Aan. Nah, ketika sedang asyik memancing, terjadi abrasi tanah itu. Galih dan Aan terseret tanah hingga tercebur ke Sungai Mahakam. Keduanya bersusaha berenang ke tepi. Namun hanya Galih yang berhasil menepi dengan berpegangan pada tali. Sementara Aan tenggelam dan terseret arus Sungai Mahakam. (bdp/dah)