Hari Kartini, DPRD PPU Dorong Wanita Masuk Parlemen

Kamis 22-04-2021,01:51 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

PPU, nomorsatukaltim.com - Wakil Ketua Komisi II DPRD Penajam Paser, Sujiati menyampaikan relevansi makna peringatan Hari Kartini masa kini. Ia menuturkan Kartini kerap menginspirasi melalui pendekatan cinta kasih, compassion, terhadap kesetaraan dan kemanusiaan.

Apalagi di era pandemi seperti saat ini. Setiap insan perempuan Indonesia harus dapat mengambil sikap ketauladan yang pernah dilakukan Raden Ajeng Kartini. Dalam mengatasi berbagai persoalan semasa hidupnya. Ia menegaskan, Kartini merupakan panutan setiap perempuan Indonesia. Sehingga peringatan Hari Kartini ini harus diperingati terus. "Dengan semangat Hari Kartini, kita wujudkan wanita tangguh di era pandemi ini. Dan bisa menjadi wanita yang bermartabat di lingkungan maupun di keluarga," ungkap dia, Rabu, (21/4/2021). Bagi dia, karakter Kartini adalah ketekunannya dalam melakukan perubahan. Dengan saling bekerjasama, tentu dapat melakukan banyak hal yang positif untuk mengatasi pandemi ini. Hal ini, sejalan dengan teori kesetaraan gender. Tak ada perbedaan yang menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda. Kendati mempunyai keunikan sendiri-sendiri yang saling melengkapi. Politisi Partai Gerindra itu melanjutkan, saat ini kesetaraan gender sudah diimplementasikan oleh pemerintah dan DPR RI dalam wujud regulasi. Yang mendukung hak dan kewajiban kaum perempuan. Da juga mengatakan bahwa keterwakilan perempuan di ranah politik sudah diatur dalam undang-undang. "Saya memotifasi wanita di PPU, untuk masuk ke politik. Demi tercapainya 30 persen perwakilan perempuan," tegasnya. Lebih lanjut, perempuan saat ini banyak memiliki kesempatan dan peran yang sangat signifikan. Di berbagai ruang lingkup, seperti keterwakilan perempuan dalam politik dan hal lain yang telah diatur dalam undang-undang. "Perempuan jangan sampai takut untuk terus berkarya," ujarnya. Sujiati merupakan Anggota DPRD PPU perempuan satu-satunya. Dalam perjalanannya menjadi wakil rakyat, dia terus berjuang untuk memenuhi dan melindungi hak kaum perempuan. Atas perjuangannya pula, dia dianugerahi Panji Penghargaan dalam HUT ke-19 PPU 11 Maret 2021 lalu. Dinobatkan atas perjuangan perlindungan anak dan perempuan. Termasuk juga perjuangan kesetaraan gender. Oleh karena itu semua, Sujiati mendorong perempuan Indonesia, khusunya di PPU untuk tidak takut untuk berkarya bagi bangsa dan negara. "Saya berharap, ada wanita-wanita lain untuk terjun ke dunia politik. Untuk mewakili dan memperjuangkan isu perempuan," Pemikir dan pejuang emansipasi perempuan RA Kartini lahir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Nama Kartini besar lewat pemikiran, ide, dan gagasannya tentang emansipasi perempuan Indonesia. Sesuai dengan ketetapan Presiden RI Ir Soekarno melalui surat Nomor 108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Dalam surat yang sama, Soekarno juga menetapkan peringatan Hari Kartini sebagai hari besar nasional yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Tanggal tersebut dipilih sesuai dengan hari lahir RA Kartini. "Makanya saya mau membukakan mata teman-teman wanita dan perempuan untuk berkarya. Saya mau banyak perwakilan perempuan untuk menyerukan itu, biar lebih enak. Kalau cuma satu, pasti berat. Kalau banyak, maka akan lebih mudah. Kita ini secara gender, sama dengan laki-laki," pungkas dia. (ADV/rsy)
Tags :
Kategori :

Terkait