Kutim, nomorsatukaltim.com – Kongres luar biasa (KLB) Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kutim menelurkan pemimpin baru. Kasmidi Bulang didapuk jadi pemimpin baru federasi sepak bola Kutim. Untuk mengisi kekosongan pemimpin sebelumnya.
Askab PSSI Kutim kini boleh lega. Karena setidaknya, dengan adanya pemimpin anyar. Kevakuman yang terjadi beberapa waktu ke belakang bisa teratasi. Pembinaan dan kompetisi usia dini bisa digelar lagi. Dan memang, KLB menjadi solusi terakhir. Setelah organisasi sepak bola daerah tersebut tak memiliki figur ketua.
Selain untuk menjalankan kembali roda organisasi. KLB ini dilakukan imbas dari tingginya desakan pelaku sepak bola di Kutai Timur.
“Apalagi geliat dan semangat untuk silaturahmi sesama pencinta hobi sepak bola saat ini semakin tinggi,” ujar Ketua Panitia KLB PSSI Kutim, Pandi Widiarto.
Dari dasar itu PSSI Kutim bertekad untuk membangkitkan lagi organisasi sepak bola di bawah naungan PSSI Kaltim tersebut. PSSI ini diharapkan menjadi pengayom dan memenuhi segala kebutuhan insan bola di Kutim. Baik itu melalui menjalankan kompetisi atau menjalankan manajemen pembinaan.
“Karena sudah banyak yang merindukan kompetisi berjalan lagi. Terutama untuk usia dini di Kutim,” paparnya.
Dengan terpilihnya Kasmidi Bulang, harapan diapungkan untuk PSSI Kutim. Apalagi fasilitas dan sumber daya manusia yang sebenarnya sudah cukup memadai. Sekaligus jadi wadah pemersatu dan pengayom insan bola di Kutim.
“Yang pasti niatan kami para insan sepak bola yang dapat terakomodir baik secara langsung maupun tidak langsung,” katanya.
Terpisah, Sekjen Asprov PSSI Kaltim, Ahmad Suparno mengatakan, PSSI Kaltim sangat mengapresiasi KLB PSSI Kutim ini. Mengingat dengan begini, paling tidak pembinaan pemain usia dini bisa digenjot lagi. Terlebih saat ini, untuk seleksi timnas U-16 dan U-19, tidak dilakukan eksklusif lagi. Melainkan ada jenjangnya, dari seleksi kabupaten/kota, provinsi, nasional, barulah seleksi internal.
Sehingga kans Kaltim untuk memiliki lebih banyak pemain timnas bisa lebih besar ke depan. Kalau seluruh Askab menjalankan pembinaan dengan benar. Yang tentu, mesti didahului dengan beresnya keorganisasian di tubuh PSSI lebih dulu.
“Kami, dengan berjalannya kongres ini sudah senang. Karena roda organisasi di daerah jadi berjalan lagi,” ucapnya.
Karena untuk memajukan sepak bola tak cukup hanya memiliki talenta atau fasilitas yang bagus. Sebab untuk menciptakan iklim sepak bola yang bagus dibutuhkan pula organisasi yang mengaturnya. Dan PSSI Kaltim memerlukan perpanjangan tangan di 10 daerah di Kaltim.
“Makanya kami harap dengan kembali aktifnya PSSI Kutim, program pembinaan bisa kembali berjalan,” sebutnya.
Sementara itu, Kasmidi Bulang meminta agar seluruh pecinta sepak bola di Kutim untuk bisa bersatu. Jangan sampai ada konflik kepentingan demi memajukan sepak bola Kutim. Terlebih, kata pria yang menjabat sebagai wakil bupati itu. Ia perlu bantuan dari semua kalangan untuk memimpin PSSI Kutim ini.
“Semoga saya bisa menjalankan amanah ini. Untuk seluruh pecinta bola mari bergabung. Kita kembangkan sama-sama sepak bola Kutim,” ujar Kasmidi, singkat. (bct/ava)