Anggota DPRD Kubar Saling Sindir Gara-Gara Mangkir Rapat

Rabu 14-04-2021,17:15 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kubar, nomorsatukaltim.com - Wakil rakyat di Kubar saling sindir. Perihalnya karena tidak hadir saat rapat. Ketua dewan kecewa. Sementara anggota lain beralasan karena pandemi.

Ketua DPRD Kubar Ridwai menyinggung itu. Ia menyoroti kinerja parlemen di Bumi Tanaa Purai Ngeriman ini. Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, pandemi COVID-19 seolah jadi alasan sebagian wakil rakyat mangkir dari kantor. “Saya apresiasi anggota dewan yang hari ini cukup rajin masuk. Cukup banyak di rapat kita hari ini. Tidak seperti biasanya yang bisa dihitung dengan jari,” ujar Ridwai usai memimpin rapat kerja dengan Dinas Perhubungan tentang izin penggunaan jalan oleh perusahaan kelapa sawit di Ruang Rapat Komisi, DPRD Kubar Senin (12/4) lalu. Ridwai menyebut, kehadiran anggota dewan sangat diperlukan. Terutama dalam membahas dan mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan kepentingan publik. “Terima kasih mudah-mudahan kerja keras kita membawa manfaat untuk masyarakat kita di Kabupaten Kutai Barat," katanya. Sebelumnya, pada rapat pansus dengan direksi PDAM 15 Maret lalu, hanya tiga anggota dewan yang hadir. Rapat itu membahas soal perubahan perda mengenai penyertaan modal pemerintah ke perusda. Padahal Raperda tersebut sangat penting dan segera disahkan sebagai syarat memeroleh bantuan keuangan dari pemerintah pusat. “Sebenarnya kita ini malu. Masa kita yang undang tetapi kita malah tidak hadir. Bagaimana mau ambil keputusan kalau anggotanya cuma tiga orang,” kata Ridwai. Ternyata, ini kejadian ke tiga kali. Alhasil, tak ada keputusan apapun yang dihasilkan. Selama pandemi para wakil rakyat kadang melakukan rapat secara virtual. Tapi kadang yang ikut hanya 10 orang. “Terkait itu no comment dulu," kata anggota dewan dari fraksi PDI Perjuangan Anita Theresia. Meski begitu, ia pun tak menampik perihal mangkirnya anggota dewan dikarenakan masih kondisi pandemi. “Kita masih bicarakan dalam internal. Karena ini kan masih pandemi covid, jadi banyak alasan yang belum bisa disampaikan. Jadi kami kerja dari rumah,” ujar Anita. Bantahan menohok diutarakan politisi PKB Syaparuddin alias Apung. Ia menolak disebut anggota dewan malas kerja. “Bukan anggota saja yang malas. Tapi ketua dan pimpinan juga malas,” cetusnya. Contohnya, para wakil rakyat tak ada yang terlihat saat aksi penanaman pohon pisang yang dilakukan warga Kampung Sendawar Kecamatan Barong Tongkok, di jalan berlubang beberapa waktu lalu. “Masyarakat sampai tanam pohon di tengah jalan. Bagaimana kinerja kita? Jadi wajarlah pak ketua sampai bilang (anggota dewan malas). Tapi saya minta direvisi bukan anggota saja yang ada, tetapi ketua dan pimpinan-pimpinan juga malas. Hal yang sekecil itu pun kita tidak bisa mengatasi. Yang berimbas kepada pemerintah,” tegas Syaparuddin. Bahkan, rapat kerja Senin lalu juga tak semua anggota dewan hadir. Berdasarkan daftar absensi, hanya 13 orang anggota datang. 12 orang sisanya tidak. Ini termasuk ke dua wakil ketua dewan. Yakni, H Aula dan H Achmad Syaiful atau Acong. (luk/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait