Samarinda, DiswayKaltim.com - Meski pilwali Samarinda baru dimulai tahun depan, namun sejumlah nama mulai santer disebut bakal maju. Diantaranya Meiliana yang baru saja menuntaskan tugasnya sebagai abdi negara.
Meski demikian sejumlah pihak sempat meragukan kemampuan Mei mengatur kota. Ya, beberapa waktu lalu Ketua DPRD Samarinda Alphard Syarif sempat melontarkan pernyataan bahwa Samarinda bakal bubar jika dipimpin oleh Meiliana. "Saya sudah baca itu beritanya, tapi saya pilih no comment dulu," tandasnya.
Mei mengaku telah mengantongi izin Gubernur Kaltim Isran Noor. Bahkan, orang nomor satu di Kaltim itu berpesan agar dia mengurus APT Pranoto. "Banyak, mulai dari pikirkan jalannya karena penumpang di bandara sudah mencapai 4.500 orang. Bandara itu sebenarnya peluang untuk menambah pendapatan di daerah," jelas dia.
Kelancaran akses menuju bandara disinyalir menjadi persoalan serius, terutama saat banjir melanda sepanjang Jalan DI Panjaitan. Mei menambahkan pemprov Kaltim sudah alokasikan Rp 10 miliar untuk pengerjaan di jalan tersebut.
Yang dikhawatirkan, alokasi besar tersebut tidak terserap lantaran terganjal persoalan lahan yang penyelesaiannya menjadi tanggung jawab Pemkot Samarinda.
Berkaca pada periode 2008-2013, kala itu pemprov juga memberi bantuan hingga Rp 80 miliar untuk penanganan banjir di Samarinda. Sayang tak juga terserap karena persoalan lahan.
Calon wali kota mendatang, kata Mei, tidak boleh mengulang kesalahan yang sama. Harus memiliki keberanian. “Kalau enggak berani enggak usah jadi wali kota karena penuh risiko. Kenapa Bu Risma bisa tapi kita enggak bisa," imbuhnya. (m3/dah)