Kaltim Bakal Punya Pahlawan Nasional

Jumat 09-04-2021,14:47 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Samarinda, Nomorsatukaltim.com - Sultan Aji Muhammad Idris digadang sebagai pahlawan nasional asal Kaltim. Gagasan ini dibahas di seminar calon pahlawan nasional keempat kalinya di Kaltim. Karena dikabarkan, sudah dilakukan kajian nama pahlawan asal Kaltim ini di Kementrian Sosial (Kemensos) RI.

Seminar keempat yang digagas oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim bersama para pemerhati sejarah ini dihelat di Hotel Bumi Senyiur, Jalan Pangeran Diponegoro Samarinda. Acara ini bertujuan sebagai pelengkap satu di antara syarat lainnya. Hal ini diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Pemberdayaan Sosial Dinsos Kaltim, Juraidi. “Kelengkapan berkas mengajukan sebagia nama pahlawan ini sudah di atas 95 persen. Hanya tinggal menunggu surat jawaban dari Kesultanan Kukar sebagai bukti ahli waris calon pahlawan nasional,” ujar Juraidi. Tampak beberapa narasumber kompeten di seminar tersebut. Di antaranya Andi Ima Kusuma dan Masihin sebagai guru besar serta dosen di Univeraitas Hasanudin (Unhas). Dosen Universitas Indonesia (UI), Didik Prajoko tersambung melalui dalam jaringan (daring). Tampak juga mantan Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara (Kukar) periode 1991-1998, Aji Bambang Imran. Dia juga sebagai saksi yang mengawal gelar pahlawan nasional untuk Kaltim. “Seminar yang keempat kali ini awalnya digelar pada 2001,” ujar Imran pada Harian Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com. Juraidi mengatakan bahwa di pertengahan April ini semua berkas sudah masuk di Kemensos RI. Pengumuman hasil akan diketahui November mendatang. Yakni bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Ia mengatakan bahwa kelengkapan yang kurang di antaranya bukti keabsahan foto calon pahlawan dari ahli waris. Yakni surat resmi yang di terbitkan Kesultanan Kukar. Ia juga mengajak semua lapisan masyarakat Kaltim untuk berpartisipasi. Agar nama Sultan Aji Muhammad Idris ini dapat dikenal lebih luas. “Kami harapkan nama Sultan Aji Muhammad Idris ini dikenal oleh masyarakat luas di Kaltim mapun luar daerah. Jadi nanti saat tim Kemensos datang ke Kaltim dan menanyakan nama tersebut ke warga, bisa menjawab,” ucapnya. Sejalan dengan harapannya, penyebaran informasi ini juga dibantu dengan rencana perubahan nama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI). Diinformasikan perubahan itu hanya menunggu SK Presiden RI saja. “Kami menunggu SK Presiden. Maka IAIN langsung bisa beruban jadi UINSI,” terang pria ramah ini. Selain nama universitas, ia meminta nama Sultan Aji Muhammad Idris ini digunakan pula sebagai nama jalan. “Penamaan jalan ini sudah kita minta ke pemerintahan Kukar,” ungkap Juraidi kepada media ini. Pemberian nama jalan ini cukup unik. Diketahui di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ada nama Jalan Sultan Aji Muhammad Idris. Yakni jalan poros yang cukup panjang di Wajo. Selain nama Sultan Aji Muhammad Idris, dijadwalkan mengusulkan nama pahlawan lain asal Kaltim sebagai pahlawan nasional. Satu di antaranya adalah Abdoel Moeis Hassan. “Kami yakin bahwa pemberian gelar pahlawan nasional ini akan berhasil. Karena info dari Kemensos adalah pasti. Jadi bukan kabar burung,” tutup Juraidi. (M2/hry/sam)
Tags :
Kategori :

Terkait