Balikpapan Bidik 3 Komoditas Pertanian untuk Dikembangkan

Rabu 07-04-2021,10:36 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Kendati lahan terbatas, Pemerintah Kota Balikpapan tetap menggali potensi komoditas pertanian. Tahun ini, Balikpapan mengusulkan tiga komoditas pertanian yang dapat dikembangkan. Yaitu cabai, bawang merah dan pepaya.

Tiga komoditas tersebut diusulkan Pemkot Balikpapan untuk masuk dalam pengembangan pertanian. Dan dianggarkan oleh pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan Heria Prisni menjelaskan, beberapa komoditas pertanian tersebut sudah ditanam oleh petani di Balikpapan. Namun hasilnya belum maksimal. Sehingga dibutuhkan pengembangan komoditas tersebut. “Tahun ini untuk pengembangan diusulkan tiga komoditas. Pengembangannya berupa bantuan budi daya, bibit, sarana produksinya hingga pupuk. Bahkan satu alat lahan pertanian yang memudahkan petani bertanam,” kata Heria Prisni saat dijumpai Selasa (6/4/2021). Alasan pemerintah mengusulkan pengembangan tiga komoditas tersebut. Karena komoditas itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Menurut Heria, lahan di Balikpapan tidak terlalu subur, sehingga dibutuhkan pupuk kandang dalam menanam. Akibatnya dibutuhkan biaya produksi yang lebih besar. “Sehingga dalam pengembangan pertanian harus melihat nilai ekonomisnya. Komoditas mana yang punya ekonomis tinggi. Mengingat kondisi lahan sangat berbeda dengan Pulau Jawa,” ujarnya. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga cabai juga memberikan tekanan inflasi yang besar setiap tahunnya. Bahkan komoditas ini memberikan andil inflasi pada kelompok bahan makanan. Tahun ini diusulkan pengembangan cabai dan bawang merah masing-masing seluas 20 hektare. Sedangkan pengembangan pepaya masih didata berapa luas lahan yang bisa dikembangkan. “Belum tahu pepaya dapat berapa hektare,” ujarnya. Tahun lalu, Heria menyebut tingkat keberhasilan kemampuan penyediaan cabai mencapai 160,93 persen. Dari catatannya hingga Juni 2020 ada surplus penyediaan cabai dengan luas tanam 50 hektare. Namun pada Oktober, November dan Desember 2020 produk turun disebabkan cuaca ekstrem. Sementara untuk bawang merah penyediaannya baru mencapai 14 ton atau 0,77 persen dari kebutuhan Kota Balikpapan. “Bawang merah kemampuan kita hanya 0,77 persen. Makanya kita mau kembangkan bawang merah. Sementara pepaya jeninya Kalina dan Mini,” tutup Heria Prisni. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait