Agus Yowono (tengah) usai pertandingan. (Jhon Teddy/DiswayKaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Pelatih Madura FC Agus Yowono mengapresiasi para pemainnya. Tampil cukup baik dan sukses mempermalukan Persiba Balikpapan 2-1 di hadapan pendukungnya di Stadion Batakan, Selasa (8/10/2019) malam. Meskipun kemenangan tersebut tak menyelamatkan Madura FC dari degradasi ke liga 3 musim depan. Pasalnya, dengan sisi satu pertandingan, Hermawan dkk tak bisa mengejar selisih poin PSBS Biak yang berada di peringkat 9 klasemen sementara wilayah timur. Poin akhir yang bisa diraih Madura FC hanya 23. Itu pun jika mampu mengalahkan tuan rumah Persatu Tuban pada pertandingan terakhir. Sedangkan PSBS Biak mengoleksi 24 poin, atau selisih satu poin. Madura FC saat ini berada di peringkat akhir klasemen. Selain itu kemenangan Sulut United di kandang Persik Kediri 2-1 juga membuat Agus Yowono tak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkan timnya dari degradasi. Karena kemenangan Sulut United membuat tim asal Manado itu terlepas dari degradasi. “Alhamdulilah kita dapat tiga poin, saya apresiasi pemain dan manajemen, meski Madura seperti ini (degradasi) tapi semangat bermain tidak boleh turun, pemain penuh motivasi saat bermain, semuanya tampil maksimal,” ujarnya. Mantan arsitek Persis Solo itu mengungkapkan, anjloknya penampilan anak asuhnya karena faktor di luar non tekhnis. Baik saat bermain dikandang maupun luar kandang. Situasi tersebut sangat menganggu konsentarsi para pemain saat bertanding. “Yang jelas kita setiap bertanding punya motivasi tinggi, juga selalu pingin maskimal bermainnya. Tapi, ya mesti ada kendalanya ya non teknis. Saya gak mau sebut tapi kejadiannya seperti itu, di kandang pun seperti itu,” ujarnya. Menurutnya, anak asuhnya sebenarnya punya kualitas yang bagus, meski minim pengalaman karena rata-rata masih berusia muda. Namun mereka mampu menunjukkan permainan secara kolektif, sehingga mampu memupus ambisi Persiba ke babak 8 besar. “Kita banyak pemain yang belum dikenal, tapi kita ada pemain senior, ada Usman Pribadi kiper, Hermawan stopper, itu keberadaan mereka untuk mengangkat moral pemain yang muda. Tapi kita selalu mendapat tekanan, itu yang mempersulit kita.” Musim lalu, saat dilatih Salahuddin, Madura FC sukses lolos ke babak 8 besar. Meskipun akhirnya gagal ke liga 1. Namun penampilan para pemain cukup menjanjikan. Mereka bahkan beberapa kali memimpin klasemen. (k/ajtr/eny)
Meski Kalahkan Persiba, Madura FC Tetap Degradasi
Rabu 09-10-2019,09:59 WIB
Editor : Benny
Kategori :