DPRD Mahulu: Keberadan Bandara Pangkas Jarak ke Samarinda

Jumat 26-03-2021,00:16 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Wakil Ketua I DPRD Mahulu, Tiopilus Hanye menyambut baik rencana pembangunan bandara di Ujoh Bilang. Proyek itu dianggap sangat membantu masyarakat. Waktu tempuh lebih singkat, geliat ekonomi juga bisa terangkat.

“Bayangkan kami (masyarakat) harus menempuh dua hari perjalananan dari Kota Samarinda ke Ujoh Bilang, Mahulu, jika memakai kapal motor Sungai Mahakam,” keluhnya kepada media ini. Ya, masyarakat Mahkam Ulu harus rela memakan waktu 13 jam perjalanan darat untuk sampai ke ibu kota provinsi tersebut. Tantangannya tak cuma itu. Biaya transportasi mahal. Karena harus melalui jalur sungai dan darat. “Kelak jika beroperasi Bandara Ujoh Bilang, maka akan menggerakkan banyak sektor. Seperti ekonomi,  transportasi,  pariwisata,  sosial budaya dan pertahanan keamanan di perbatasan,” jelas Tiopilus yang juga Koordinator Komisi II DPRD Mahakam Ulu itu. Karenanya wajar kalau Tiopilus sangat mendukung pembangunannya. Ia pun meminta Pemkab bisa bersinergi bersama-sama pemprov. Guna mendapat dukungan dari pemerintah pusat. “Secara politis akan berjuang ke pusat  supaya pembangunan bandara ini juga bisa di support anggaran dari provinsi dan pusat. Karena kewenangan pembangunan bandara ada di Kementerian Perhubungan,” tegasnya. Politisi PDI Perjuangan ini pun siap mensosialisasi pembangunan bandara kepada masyarakat. Tidak hanya saat reses. Tapi dalam setiap pertemuan. Terutama yang berhubungan dengan persoalan lahan. Agar tidak menuai kendala. “Kami mohon juga pihak pemkab bisa melibatkan DPRD dalam rapat dan pertemuan dalam pembahasan pembangunan bandara ini,” tandasnya. Bo Imang, anggota komisi II DPRD Mahulu lainnya juga berucap serupa. Pembangunan bandara sangat diperlukan. “Kami dari Komisi II DPRD Mahulu sangat mendukung proyek tersebut. Salah satu bentuk dukungan dari Komisi II, bersama dengan Pemkab Mahulu mendorong agar pembangunannya dipercepat,” urainya. Bahkan ia mengaku sempat mengikuti rapat di Kementerian Perhubungan di Jakarta tahun lalu. Untuk menindaklanjuti sejumlah tahapan yang menjadi syarat pembangunan bandara. (imy/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait