Peralihan Musim: Waspada Banjir, Longsor dan Puting Beliung

Jumat 04-10-2019,21:10 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kepala BMKG Kota Balikpapan Ibnu Sulistyono. (Andrie/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Perubahan cuaca mulai terjadi sejak Oktober hingga November mendatang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan memprediksi jika Balikpapan dan sekitarnya telah memasuki musim hujan. Kepala BMKG Kota Balikpapan Ibnu Sulistyono mengatakan, secara khusus kondisi mendung hingga turunnya hujan terjadi di wilayah Kalimantan Timur. "Untuk prakiraan awal musim hujan bervariasi, antara bulan Oktober dasarian II - November dasarian I," ujarnya, Jumat (4/10/2019). Lanjut Ibnu, untuk analisa dinamika atmosfer Oktober - November. Terjadi peralihan musim kemarau ke hujan. Untuk saat ini musim hujan belum memasuki puncak. Atau mengalami intensitas tinggi. Bahkan durasinya pun masih terbatas. Namun Ibnu menjelaskan, kondisi seperti ini justru membuat munculnya angin kencang hingga puting beliung sebelum hujan terjadi. "Perlu diwaspadai. Musim pancaroba biasa ditandai dengan angin kencang yang disertai hujan dengan durasi singkat dan petir bergemuruh yang diprakirakan sebelum masuk awal musim hujan, yaitu pertengahan Oktober sampai dengan awal November 2019," terangnya. Untuk itu ia mengimbau masyarakat mempersiapkan diri memasuki musim penghujan dengan intensitas sedang ke tinggi. Juga waspada banjir dan longsor. "Masyarakat bisa mulai mempersiapkan diri memasuki pancaroba ke musim hujan," jelasnya. Selain mempersiapkan peralihan musim. Ibnu juga menjelaskan biasanya akan banyak warga yang mengalami sakit. Sehingga perlu untuk tetap menjaga stamina tubuh. Adapun wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang sebelum turunnya hujan disertai petir, adalah wilayah Penajam, Sangatta, Tenggarong, Bentian Besar, Tabang, dan Loa Janan Ilir pada pagi hari. Wilayah Muara Pahu, Muara Badak, dan Sebulu pada siang hari. Serta di wilayah Long Apari dan Long Bangun pada malam hari. Selain itu waspada potensi gelombang tinggi mencapai 1,5 meter di perairan Kota Barru dan Selat Makassar bagian tengah. (k/bom/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait