Bekerja dengan Hati

Selasa 16-03-2021,10:57 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Bupati Berau Sri Juniarsih secara simbolis melepas 111 Pejuang SIGAP Sejahtera 2021 di Kantor Bupati Berau, Senin (15/3). Diselenggarakan secara virtual, dengan tema “Pendampingan Kampung sebagai Upaya Membangun Kabupaten Berau Pro Kampung”.

Pejuang SIGAP terdiri dari 99 Fasilitator Kampung (Faskam) dari 99 kampung, dan 12 Koordinator Kecamatan (Korcam) untuk 12 kecamatan, kecuali Tanjung Redeb. Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Konsorsium Pejuang SIGAP Sejahtera, dan semua pihak yang telah berkolaborasi dalam membangun kampung melalui program pendampingan. “Program Pendampingan Kampung Pejuang SIGAP Sejahtera ini adalah tahun ke-3, yang mana dimulai sejak 2019 lalu,” katanya. Ada beberapa perubahan program SIGAP, di antaranya, angka Indeks Desa Membangun (IDM) meningkat yang menjadi acuan dari perkembangan desa oleh Kementerian Desa. Selain itu, ada juga pembentukan dan penguatan 96 Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Begitu juga dengan pengembangan 97 website kampung, serta pembuatan peta 3D di 50 kampung dalam rangka mendukung tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) Kampung, yang berkelanjutan. “Program ini akan terus dilanjutkan di masa kepemimpinan kami, yang tertulis dalam visi – misi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Berau Periode 2021 – 2024,” jelasnya. Usai melepas 111 Pejuang SIGAP, secara khusus dirinya berpesan kepada seluruh Pejuang SIGAP Sejahtera tahun 2021 agar menjadi pendamping kampung yang bekerja dengan Hati. Membantu membangun kampung dengan kolaborasi berbagai pihak, serta belajar apa saja yang relevan di kampung, di mana mereka bertugas. “Agar keahlian dan networking mereka juga dapat meningkat, siapa tahu menjadi pintu rezeki selanjutnya,” katanya. Diharapkannya juga, Pejuang SIGAP Sejahtera ikut membantu membudayakan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, guna merawat ketangguhan masyarakat kampung dalam menghadapi Covid-19. Selain itu, dirinya juga meminta, Pejuang SIGAP Sejahtera selalu berbagi tulisan, foto dan video, tentang potensi kampung tempatnya bertugas. Baik itu melalui media sosial kampung, aplikasi SIGAP, serta media sosial pribadi agar potensi kampung di Kabupaten Berau makin dikenal. “Begitu juga jika ada hal-hal yang bersifat negatif di kampung, sebaiknya dikomunikasikan dengan baik di kampung atau berkonsultasi dengan konsorsium Pejuang SIGAP Sejahtera agar mendapatkan solusinya,” terangnya. Program Pejuang SIGAP Sejahtera ini, tidak lepas dari dukungan PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC) yang sejak 2019 lalu. “Kami sangat mengapresiasi dukungan ini. Kedepan diharapkan, hubungan kerja sama ini dapat terus terjalin, tidak hanya melalui program SIGAP saja, melainkan dukungan untuk berbagai kegiatan lainnya,” jelasnya. Selain itu, dirinya mengapresiasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) Yogyakarta, yang juga turut menginisiasi program pejuang sigap di Berau. Sementara itu, Kepala DPMK Berau Ilyas Natsir berharap, 111 Pejuang SIGAP yang diterjunkan langsung mendampingi kampung nanti, mampu memberikan kontribusi sesuai yang diharapkan. “Keberadaan mereka diharapkan dapat membantu pemerintah kampung dalam mengeksplorasi sumber daya atau potensi yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakat kampung,” jelasnya. Sementara itu, dirinya juga menyambut baik dukungan PT Berau Coal yang telah berkontribusi ikut memajukan sumber daya manusia (SDM) melalui program SIGAP sejahtera. Diharapkannya, kontribusi serupa tidak hanya diberikan untuk wilayah lingkar tambang, tetapi juga di wilayah lain. “Harapannya, semoga dukungan ini terus berkelanjutan,” jelasnya. Di tempat yang sama, CSR General Manager PT Berau Coal Horas Parsaulian Pardede mengatakan, mengapa pihaknya mendukung program tersebut, karena menilai Pejuang SIGAP Sejahtera sangat membantu pemerintah memberdayakan kampung di Berau. Terlebih di antaranya merupakan kampung lingkar operasional perusahaan. “Sekaligus menggali berbagai potensi di kampung, yang selama ini belum terkelola dengan baik. Hal ini dibuktikan, semakin berkurangnya kampung terbelakang, dan semakin banyaknya kampung maju, dan berkembang. Bahkan ada kampung yang mandiri,” jelasnya. Dengan program di tahun ke-3 ini, diharapkan target pejuang sigap dapat menitik beratkan kepada pembangunan ekonomi. Seperti diketahui, di masing-masing kampung memiliki potensi berbeda tentu pengelolaannya juga dipastikan memiliki cara sendiri. “Yang mana tujuan akhirnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di kampung. Jika program ini dilaksanakan dengan maksimal, saya rasa target ini dapat tercapai,” pungkasnya. */ZZA/***/APP
Tags :
Kategori :

Terkait