Disdikbud Mahulu Ajukan PTM Lagi, Mudah-mudahan April Bisa Berjalan

Senin 08-03-2021,11:28 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Pembelajaran tatap muka (PTM) di Mahulu ditunda. Proses pembelajaran masih menggunakan sistem jarak jauh. Atau dalam jaringan (daring). Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masih lakukan penelahaan PTM.

“Pada 22 Desember 2020, Disdikbud membuat telaahan staf ke Bupati selaku Ketua Tim TGC COVID-19 untuk mengajukan permohonan izin PTM. Bupati setuju, dengan sejumlah syarat diatas termasuk prokes dan tes kesehatan bagi unsur sekolah,” terang Kadisdik Mahulu Feridiana Hendoq. Namun, kasus terpapar COVID-19 meningkat. Sehingga muncul instruksi bupati. Bahwa PTM untuk sementara tidak dilaksanakan. Dan tetap melakukan pembelajaran jarak jauh. Feridiana menuturkan, Disdikbud sudah melakukan monitoring sejak November 2020 lalu. Hasilnya, dilakukan PTM bagi PAUD, SD dan SMP. Pada prinsipnya sekolah sudah dengan PTM. Dan bersedia menerapkan Januari 2021. Bahkan sekolah sudah menyiapkan sarana prasarana. Seperti ruang kelas, kelompok belajar murid dan siswa, serta perlengkapan protokol kesehatan COVID-19. “Termasuk orang tua murid sudah memberikan tanda tangan persetujuan anak mereka mengikuti PTM,” sebutnya. Sayangnya pada Januari terjadi penambahan kasus warga terpapar COVID-19 . Padahal Disdikbud sebelumnya telah melakukan persiapan PTM. Merujuk Juknis Nomor: 800 tentang paduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021, bagi PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA. Mujur. Saat ini angka COVID-19 diklaim melandai. Disdikbud pun ambil tindakan. Lakukan persiapan penerapan PTM. “Sekarang sedang mempersiapkan izin PTM itu ke bupati. Akan dilaksanakan simulasi PTM pada April atau Mei mendatang,” tegas Feridiana. Termasuk Dinas Kesehatan P2KB Mahulu. Akan melakukan sosialisasi vaksin COVID-19 ke sekolah. Disdikbud berharap agar vaksin dapat dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru. “Sehingga saat dilaksanakan PTM, anak-anak sudah terlindungi dengan baik dari COVID-19. Sehingga tidak terjadi peningkatan kasus atau klaster sekolah,” harapnya. Disdikbud juga mengimbau orang tua agar memperhatikan anak-anaknya. Untuk sementara waktu menunggu PTM. Dan fokus pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Namun, ujian tengah semester dan ujian akhir semester tetap dilaksanakan di sekolah. Yaitu dengan cara menjadwalkan siswa yang datang ke sekolah,” katanya. Jumla yang mengikuti ujian semester dibatasi. Hanya 10 siswa per kelas. Apabila ada orang tua yang keberatan, guru yang akan datang ke rumah. Mereka siap mengantar soal dan menunggu hingga soal selesai dikerjakan. Sebenarnya sudah ada beberapa sekolah yang mengajukan PTM . Disdkbud menyilakan. Tapi dengan catatan. Protokol kesehatan harus diutamakan. “Kesehatan dan keselamatan yang utama. Sekolah yang tahu keadaan dimasing-masing daerah,” tandasnya. (imy/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait