Pemkot Samarinda Setujui Sekolah Tangguh Belajar Tatap Muka 

Kamis 04-03-2021,22:14 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Wali Kota Samarinda Andi Harun telah menyepakati rencana Dinas Pendidikan Kota Samarinda. Untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada 14 sekolah percontohan.

Hal itu menurutnya sejalan dengan rencana 100 hari kerja dalam bidang penanggulangan COVID-19 di Samarinda. Kesepakatan memberi lampu hijau terhadap program bertajuk Sekolah Tangguh COVID-19 ini dilontarkan Andi Harun dalam rapat koordinasi yang digelar satgas, Kamis (4/3/2021) kemarin di Balai Kota. Menurut rencananya, Sekolah Tangguh percontohan akan dibuka secara bertahap dalam waktu dekat. Yang akan diawali di SD dan SMP Islamic Centre, SMP Nabil Husein dan SMP Negeri 42. Kendati, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin belum memastikan, tanggal pembukaan sekolah-sekolah tersebut. "Ditunggu saja ya, informasinya. Masih dirampungkan persiapannya. Insyaallah dalam waktu dekat," ujarnya dikonfirmasi Kamis, (4/3) kemarin. Menurut Asli Nuryadin, wacana PTM terhadap sekolah percontohan sebagai sekolah tangguh sudah cukup lama direncanakan Diskes. Sebagai langkah mengantisipasi learning loss atau kehilangan kemampuan belajar siswa. Persiapan sudah matang. Hanya memang tinggal menunggu persetujuan wali kota sebagai ketua satgas. Ia menuturkan, metode pembelajaran tatap muka ini dalam praktiknya akan mengalami modifikasi. Yakni teori pengajaran yang disesuaikan dengan protokol kesehatan era pandemi. Jadwal belajar siswa akan dibagi menjadi dua sif. Dengan durasi belajar dipersingkat menjadi dua jam. Sif pertama, jelas Nuryadin, yaitu separuh dari jumlah murid dalam satu kelas, masuk pukul 07.30-09.30. Dilanjut sif kedua masuk pukul 09.30-11.30. Menurut teorinya, tidak ada jam istirahat bagi siswa. Itu bertujuan untuk mengurangi potensi siswa tertular atau saling menularkan COVID-19. Siswa-siswi SMP di Sekolah Tangguh, dijadwalkan belajar dengan metode itu selama lima hari dalam sepekan. Sedangkan pelajar SD hanya berlangsung selama tiga hari dalam sepekan. Di hari yang sama, Wakil Wali Kota Rusmadi meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terhadap guru-guru. Yang digelar satgas di Aula SMP 4 Samarinda, Jalan Juanda. Vaksinasi terhadap guru dijadwalkan selama rentang 4-8 Maret 2021. Dengan target sasaran penerima vaksin sekitar 333 tenaga pendidik. Sedangakan 72 guru yang berasal dari 14 Sekolah Tangguh percontohan mendapat prioritas terlebih dahulu divaksin. Rusmadi mengungkapkan, kegiatan vaksinasi pada tenaga pendidik sebagai langkah mendukung penerapan PTM. Ia juga mengaku mendukung kebijakan tersebut. Namun, katanya, konsekuensinya menjadi tanggungjawab bersama. Rusmadi berharap, dengan vaksinasi ini, para guru bisa segera memulai upaya untuk mengurangi potensi learning loss. "Terobosannya sekolah akan melakukan pembelajaran tatap muka. Tapi tetap dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya. (das/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait