BRI Samarinda Salurkan KUR Rp 388 Miliar

Selasa 02-03-2021,21:25 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Samarinda mencapai Rp 388 miliar pada Januari lalu. Hal itu diterangkan Pemimpin Cabang BRI Samarinda I Triwidi Atmoko. Ia menyatakan KUR tersebut telah disalurkan kepada 20.750 debitur. "Itu data yang sekarang tersalur di masyarakat," ujarnya, Minggu (28/2/2021).

Sementara KUR pada Desember 2020 telah tersalurkan senilai Rp 374,12 milyar kepada 20.332 debitur se-Samarinda. Triwidi menyampaikan, saat ini pihaknya juga melayani KUR dengan cakupan Super Mikro. Di mana sebelumnya, BRI sudah melakukan penyaluran dengan kategori KUR Kecil dan KUR Mikro. "KUR kecil itu maksimal pinjaman hingga Rp 500 juta, KUR mikro Rp 50 juta, dan KUR Super Mikro maksimal kredit mencapai Rp 10 juta," paparnya. Ia mengungkapkan, selama pandemi pihaknya tidak melakukan penghentian kredit. Khususnya kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tepian. Triwidi menilai hal itu sangat berpengaruh kepada pelaku UMKM. Walaupun ia mengakui bahwa realisasinya tidak sebanyak periode sebelumnya. Kembali diakui Triwidi pada Maret dan April 2020 seluruh perbankan memang melakukan tindakan wait and see. Mengingat saat itu perbankan terkena imbas COVID-19. Akibatnya, banyak restrukturisasi kredit yang dilakukan. Hal itu pun didukung dengan kebijakan dari regulator. "Secara keseluruhan kredit di perbankan  naik. (Kenaikannya) 12-13 persen dibanding 2019," tuturnya. Triwidi mengatakan, hal tersebut tentu menjadi katalis KUR Super Mikro yang beriringan dengan pemerintah. Dan sesuai dengan motto management BRI pusat. Yakni, go faster, go smaller, go shorter. Dengan motto tersebut, dijelaskan Triwidi, BRI akan menjangkau ceruk pasar yang bukan hanya mikro. Tapi jauh lebih kecil lagi. "Seperti toko-toko sembako, grosiran, sektor energi, sektor pangan, dan sektor kesehatan," terangnya Adapun, BRI juga memberikan solusi di tengah pandemi kepada masyarakat. Bagi yang tidak berani bepergian ke pasar, karena pembatasan aktivitas. Solusi itu berupa aplikasi penyedia jasa untuk berbelanja. Namanya Kepasar.id. Menggunakan aplikasi itu, masyarakat bisa mengorder langsung hal apa yang ingin dibeli. "Aktivitas belanja online. Jadi adminnya sebagai perantara antara pedagang dan pembeli. Penyedia jasa kurir, ojol yang mangkal di dekat pasar," pungkasnya. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait