Belanja GeNose

Senin 01-03-2021,09:26 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Menekan penyebaran COVID-19 menjadi prioritas Bupati Berau, Sri Juniarsih. Guna melakukan penyaringan dan penjaringan di pintu masuk, alat GeNose pun dipesan.

Bupati Berau Sri Juniarsih mengaku, telah memesan dan membeli 8 sampai 10 alat GeNose untuk Bumi Batiwakkal-sebutan Kabupaten Berau. GeNose, rencananya akan digunakan sebagai penyaringan, bagi setiap orang yang masuk ke Berau, baik menggunakan transportasi udara, laut dan darat. Ia menilai, pengetatan protokol kesehatan di bandara sejauh ini sudah sangat bagus. Karena setiap penumpang baik yang datang maupun berangkat harus antigen terlebih dahulu. Menurutnya, untuk lebih memastikan semua orang yang masuk ke Berau itu aman, dan terbebas dari paparan virus corona, maka semua lini pintu masuk harus terawasi dengan baik. "Kedepan, saya ingin jalur laut dan darat wajib antigen untuk sementara, tetapi saya sedang upayakan untuk untuk membeli alat GeNose dan itu sudah inden (sudah pesan)," ujarnya kepada Disway Berau. "Barangnya sudah inden mudah-mudahan Maret sudah siap. Kami pesan 8 atau 10 alat," terangnya. Selain untuk penyaringan di pintu masuk, alat tersebut juga rencananya untuk scrining, guna mengetahui siapa yang terpapar COVID-19. Apalagi, penggunaannya pun terbilang cukup aman dan lebih mudah, hanya melalui napas saja. “Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan dengna antigen ataupun PCR,” bebernya. Dirinya berharap, GeNose yang nantinya tiba, bisa ditempatkan di setiap akses masuk. Seperti Muara Pantai Berau, perbatasan Berau- Kaltara, Perbatasan Berau-Kutim dan Bidukbiduk. "Mudah-mudahan ini ini bisa terealisasi, kami upayakan dan rencana ini juga telah saya bicarakan dengan wabup, termasuk dengan Sekda untuk pengadaan GeNose di setiap perbatasan,” tuturnya. "Mudah-mudahan ketika alat ini datang, dapat dimanfaatkan dengan baik," imbuhnya. Untuk pembiayaan penggunaan GeNose bagi masyarakat, dirinya juga berharap ada peran aktif dari pihak ketiga. Yakni, perusahaan di Berau. Menurutnya, setiap perusahaan besar bisa menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR). "Kedepan saya juga punya upaya, dan sementara membangun komunikasi dengan pihak ketiga yang memiliki CSR untuk mengratiskan pemeriksaan melalui GeNose ini," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menegaskan, pihaknya masih menggunakan tes antigen sebagai skrining awal untuk mengetahui apakah seseorang positif COVID-19 atau tidak. Selain itu, tes antigen, masih menjadi syarat jika harus ke luar daerah, terutama yang menggunakan transportasi udara. Saat ditanya GeNose untuk skrining atau syarat untuk melakukan perjalanan, Iswahyudi mengatakan, masih menunggu pihak terkait. "Secara nasional masih antigen. Dan GeNose jumlahnya tidak banyak, masih dibeli oleh Kementerian Perhubungan, namun bisa saja nanti kebijakannya untuk menyediakan alat ini di tempat aktivitas seperti bandara atau terminal," tuturnya. Lanjut Iswahyudi, pada dasarnya penggunaan GeNose hanya sebagai skrining awal, untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit virus atau tidak, namun harus tetap dilakukan PCR atau swab untuk pembuktian. "Tetapi kalau untuk penumpang pesawat jika antigen tidak berlaku, maka akan riskan. Karena begitu datang di daerah tujuan ternyata positif sehingga penggunaan tes antigen ini masih sangat efektif," tutupnya. HARUS ADA TEROBOSAN Sejalan dengan rencana pembelian GeNose, Ketua DPRD Madri Pani berharap, kepada Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Berau Gamalis, memiliki terobosan baru dalam mengurangi lonjakan pandemik COVID-19, yang sampai saat ini masih terus bertambah. “Dituntut untuk fokus menangani pandemik COVID-19, sehingga diharapkan mampu menekan tingginya angka kasus COVID-19 di Kabupaten Berau,” jelasnya. Selain itu, Pemkab Berau diminta dapat mengawal Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan (Prokes), serta Instruksi Bupati Berau Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro dalam menekan kasus COVID-19. Pemkab kata Dia, harus melakukan terobosan dan upaya apapun dalam menangani pandemik COVID-19. Terutama dalam menertibkan oknum-oknum masyarakat, maupun pelaku usaha yang kerap melanggar protokol kesehatan. Sebab, jika protokol kesehatan masih dilanggar, sulit untuk menekan kasus COVID di Berau. Selain itu, dirinya juga berpesan kepada masyarakat, mendukung penuh pemerintah dalam mengurangi penularan COVID-19, dengan disiplin protokol kesehatan. */fst/*/zza/app
Tags :
Kategori :

Terkait