Tugas Berat Menanti

Sabtu 27-02-2021,10:23 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Sri Juniarsih Maksir dan Gamalis resmi memimpin Kabupaten Berau, sebagai bupati dan wakil bupati. Dilantik secara virtual oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor di gedung Balai Mufakat, Jumat (26/2). Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: 131.64-373 tentang Perubahan SK Nomor 131.64-318.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor: 131.64-318 Tahun 2021, masa jabatan kepala daerah selama 5 tahun. Dengan catatan, jika jabatan kepala daerah tidak sampai lima tahun akibat peraturan perundang-undangan, akan mendapatkan kompensasi sisa jabatan dan hak pensiun. Upaya penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan pemulihan ekonomi, menjadi fokus utama program 100 hari kerja Bupati Berau Sri Juniarsih Maksir. Karena, keduanya dinilai saling berkaitan dan patut segera dituntaskan. Meski ruang gerak terbatas pandemik. “Jika kita tidak sehat karena COVID-19, maka ekonomi tidak akan berjalan baik. Itulah tugas kami mengembalikan konduktivitas tersebut,” katanya saat berbincang dengan Disway Berau di kediamannya Jalan Albina, Jumat (26/1) Tak hanya sekadar omongan. Sri -sapaan akrabnya, telah menyiapkan beberapa strategi. Berbekal pengalaman mendampingi almarhum suaminya, Muharram saat menjabat bupati Berau periode 2015-2020. Terutama dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 masuk ke Bumi Batiwakkal. Saat ini, diakuinya, hanya akses keluar-masuk udara diperketat. Penumpang wajib membawa surat keterangan bebas COVID-19 hasil swab Antigen. Sementara, akses darat bebas keluar-masuk tanpa syarat. “Inilah yang saya rasa perlu disaring. Akses darat juga perlu diberlakukan sama dengan penerbangan, diwajibkan membawa hasil swab Antigen,” terangnya. Ia menyadari, penerapan wajib tes swab Antigen sebagai syarat perjalanan darat akan menimbulkan polemik di kalangan masyarakat, terutama kategori tidak mampu. Karena harus merogoh kocek lebih dalam. Oleh karena itu, penggunaan GeNose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai syarat masuk ke Kabupaten Berau, dinilai sebagai solusi yang tepat. Pun harganya terjangkau. Bahkan, Sri mewacanakan gratis untuk masyarakat tidak mampu. Meski, realisasi tidak mudah. Kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami kontraksi hebat imbas pandemik. Mengalami penurunan cukup signifikan. Belum ada anggaran dalam waktu singkat. Sehingga, realisasinya akan memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam membantu percepatan penanggulangan virus yang merebak dari Wuhan, Tiongkok. “Itu baru pemikiran saya. Tindak lanjutnya, akan berkoordinasi bersama kawan-kawan OPD nantinya. Jangka pendek ke arah sana, meminta pihak swasta membantu penanggulanan COVID-19,” jelasnya. Untuk pemulihan ekonomi, Kabupaten Berau memiliki Sumber Daya Alam (SDA) beragam dan memiliki ekonomis tinggi. Memaksimalkannya, perlunya pembinaan kepada pelaku usaha. Contohnya, saat dirinya masih aktif di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Berau. Pihaknya terus melakukan upaya pembinaan kerajinan tangan yang merupakan pendamping sektor pariwisata. Sistem itulah yang akan diterapkan kembali. “Setelah sukses membina nantinya, juga dibantu mencarikan pasaran produk mereka. Setidaknya ada pemasukan yang dapat meringankan nilai ekonomis mereka. Pun dengan UMKM lainnya, akan dicarikan solusi,” jelasnya. Bahkan, sektor pariwisata akan dikembangkan menjadi alternatif  pendapatan daerah pengganti pertambangan. Keseriusan itu, ditunjukkan dengan menyurati Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Agar wisata di Berau masuk dalam kawasan 250 desa wisata. Yang sebelumnya disebut Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). “Sebelumnya, Plh bupati yang mengirimkan surat. Nanti kami tindak lanjuti kembali. Itu merupakan peluang pemulihan ekonomi yang harus direspons cepat,” terangnya. Seperti Pulau Derawan, Maratua dan Bidukbiduk akan dibuatkan peraturan bupati (Perbup) tentang kampung wisata untuk diusulkan masuk dalam program yang digagas Menteri Sandiaga Uno. Sehingga, pengembangan pariwisata daerah tidak hanya mengandalkan APBD, namun mendapatkan suntikan APBN. “Mudah-mudahan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi tercapai. Dengan dibangunnya sinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat.  Dan tidak menyalahi prosedur hukum,” tandasnya. Sementara itu, Wakil Bupati Berau Gamalis mengajak seluruh masyarakat bersama-sama membangun Kabupaten Berau. Sebab tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat, sulit bagi pemerintah daerah mewujudkan Berau jadi lebih baik lagi. “Sama-sama kita bersinergi agar verau yang kita cintai dapat lebih baik, dan memiliki daya saing kedepannya,” pungkasnya. JUN/*/ZZA/APP
Tags :
Kategori :

Terkait