Lesu Meski Diskon

Kamis 25-02-2021,10:27 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY - Pembatasan kegiatan karena pandemik COVID-19 belum terkendali, berimbas pada hunian hotel. Meski pengelola telah memberikan diskon hingga 50 persen, namun okupansi masih lesu. Event dan restoran juga.

Grand Parama Hotel misalnya. Menurut Dede Anugrah sebagai general manager, kamar hanya terisi oleh pengunjung transit. "Hanya 50 persen dibanding sebelum pandemik," ujarnya kepada Disway Berau, Rabu (24/2). Mengurangi kerugian, Dede menawarkan diskon. Bekerja sama dengan perusahaan pertambangan. "Booking 10 kamar diberi diskon," jelasnya. Hal itulah, katanya yang menolong. Walau tak bisa dikatakan stabil. "Hunian didominasi pelaku perjalanan. Namun pendapatan tetap kurang dibanding sebelumnya. Itu tadi, diskon," tandasnya. Apalagi, tambah Dede, pembatasan aktivitas masyarakat, tidak ada kegiatan atau hajatan di hotel. Dede mengaku, penurunan pendapatan tidak membuat manajemen mengurangi karyawan. Namun sebagian karyawan memutuskan tidak melanjutkan kontrak kerja. "Karena ada pengurangan jam kerja yang berakibat upah juga berkurang," ujarnya. Sehingga karyawan yang masih bekerja, sebut Dede tinggal 32. Dari 47 karyawan sebelumnya. "Belum ada rencana menambah. Memaksimalkan karyawan yang ada," ucapnya. Mendapatkan sertifikat CHSE pun, tambah Dede, belum membantu. Saat ini. Karena tak ada pengecualian atau perlakuan khusus. Tetap tidak boleh melakukan acara. CHSE adalah penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). Hal sama dialami Palmy Hotel. Bahkan penurunan hingga 60 persen. HRD Palmy Hotel, Martini mengungkapkan, sudah agak mendingan, karena tingkat hunian sampai 40 persen. "Sebelumnya sekira 20 hingga 30 persen," katanya. Yang paling terasa adalah sistem take away. Kafe hotel yang biasanya berkontribusi 30 persen, juga mengalami penurunan. "Saat ini hanya berharap dari full service kamar restoran," tandasnya. Dengan kondisi itu, tak ada pilihan kecuali merumahkan 45 persen karyawan. (*)
Tags :
Kategori :

Terkait