Layanan Online Sepi Peminat, Disdukcapil PPU Jemput Bola

Selasa 23-02-2021,00:26 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

PPU, nomorsatukaltim.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU punya inovasi.  Mengurus administrasi kependudukan bisa via daring atau online. Tapi sayang. Masyarakat belum banyak menggunakan. Alhasil, dinas harus turun lapangan lagi.

"Sudah dua tahun (2019) layanan itu ada. Dan setahun layanan itu kami maksimalkan. Tapi masyarakat lebih suka datang, dan kami tidak bisa menolak," kata Kepala Disdukcapil PPU Suyanto, Selasa  (23/2/2021). Kemudahannya lagi, layanan online itu bisa diakses melalui berbagai media. Dengan bermodal smartphone semata. Bisa melalui laman disdukcapil.penajamkab.go.id. Atau mengunduh aplikasi GOPPU di Google Play Store. Atau lebih mudahnya bisa melalui jejaring pesan WhatsApp. "Sebenarnya, tak hanya dengan mengunduh aplikasi atau ke kantor, warga juga bisa mengurus semuanya lewat WhatsApp di nomor 0857-5156-7514," sebutnya. Semestinya selama pandemi fasilitas ini bisa dimaksimalkan. Untuk mempermudah kepengurusan. Selain menghindari virus, juga memangkas jarak dan waktu pengurusan. Yang bisa diurus juga komplet. Terutama administrasi kependudukan. Seperti: KTP, Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), akta kelahiran, perkawinan, perceraian hingga kematian. Mau tak mau, Disdukcapil kembali mengaktifkan layanan jemput bola atau Dukcapil mobile. Meski layanan ini merupakan program rutin. Namun gara-gara pandemi layanan ini sempat terhenti. "Mulai pertengahan Februari ini aktif kembali memberikan layanan jemput bola. Diutamakan menyasar untuk wilayah-wilayah yang sulit terjangkau serta memudahkan masyarakat. (Tahap) awal ini kami ke Sepaku," ujarnya. Layanan jemput bola dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Sama, seluruh layanan kependudukan bisa diurus. Dalam sehari, petugas sanggup melayani kepengurusan hingga 100 orang. Program layanan mobile ini juga meminimalisasi risiko penyebaran COVID-19 di lingkungan kantornya. Kantor Disdukcapil ini sejatinya mendapatkan kategori khusus dalam penerapan Work From Home (WFH) yang ditetapkan pemkab. Dengan alasan pelayanan publik, kantornya boleh buka. "Tapi kami batasi layanan di kantor sampai jam 1 siang," tambahnya. Petugas jemput bola yang turun itu juga diberi tugas khusus.  Mensosialisasikan penggunaan layanan online. Lalu memahamkan masyarakat tentang tata cara kepengurusan. “Kalau kasus corona ini semakin tinggi, akan kami tutup lagi. Dan hanya melayani by online saja," pungkas Suyanto. (rsy/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait