PT Berau Coal Penyuluhan Keamanan Pangan

Jumat 05-02-2021,09:27 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

PT Berau Coal bekerja sama Pemkab Berau melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau melaksanakan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) bagi industri rumah tangga (IRT).

Penyuluhan itu diadakan melalui zoom meeting diikuti pelaku IRT yang tersebar di beberapa kecamatan lingkar tambang PT Berau Coal. Pesertanya sekira 60 orang. Salah seorang peserta dari Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, Fuad menjelaskan, dirinya sangat terbantu dalam mengikuti pelatihan yang diadakan PT Berau  Coal. Apalagi fokusnya, pelaku usaha agar dapat memperoleh sertifikat. Fuad sendiri mengelola keripik tempe yang sudah turun temurun dari ibunya. “Saya awalnya memang ingin mengurus izin, karena punya keinginan untuk mengedarkan hasil olahan ke swalayan, agar lebih dikenal,” ungkapnya. Manfaat lainnya, kata Fuad adanya penyuluhan keamanan pangan. Ia bisa bertemu dan bertukar koneksi dengan pelaku industri lainnya. Sementara Ketua Forum UMKM Berau, Rusmiati menyampaikan, meski di tengah keterbatasan kondisi akibat pandemik, namun antusias peserta yang mengikuti pelatihan daring ini patut diapresiasi. Kegiatan ini merupakan salah satu tahap dalam proses pendampingan pelaku UMKM. Mulai dari konsultasi perizinan usaha, pengembangan usaha, kelayakan usaha, serta mendapatkan sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dengan mengangkat potensi kearifan lokal. “Tujuannya bersifat positif, agar IRT menjadi lebih maju dan produknya bernilai ekonomis tinggi. Tetapi untuk memenuhi tujuan itu, harus memiliki keamanan pangan terlebih dahulu,” ungkapnya kepada Disway Berau, Selasa (4/2). Pada kesempatan yang sama, General Manager CSR PT Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede menyampaikan komitmen serta dukungan pada program pemerintah dalam berbagai pilar terus diwujudkan. Salah satunya yaitu pilar ekonomi. Apalagi, di tengah pandemik COVID-19, ekonomi industri rumahan menjadi perhatian. Kegiatan penyuluhan yang saat ini dilaksanakan, merupakan program lanjutan untuk melakukan identifikasi kepada pelaku usaha di wilayah operasional PT Berau Coal. “Untuk mengetahui potensi unggulan, Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) kembali dilakukan. Sebelumnya pernah dilaksanakan pada bulan Juni 2019,” ungkapnya. Berkaca pada pelaksanaan sebelumnya, Horas mengakui masih ada pelaku industri rumahan yang tidak melanjutkan untuk mengurus perizinan sertifikat izin industri rumah tangga. Sehingga, pada pelatihan kedua kali ini, pihaknya bersama dengan Pemkab Berau mendampingi hingga terbitnya izin tersebut. “Program ini tentu untuk membantu para pelaku usaha untuk kemandirian ekonominya. Harapannya, bisa berjalan dengan lancar dan baik. Dan saling bermanfaat satu sama lain,” harapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi mengapresiasi adanya kegiatan penyuluhan keamanan pangan yang diadakan PT Berau Coal, meskipun di tengah keterbatasan ruang akibat pandemik. Namun, tetap bisa terlaksana dan memberikan manfaat bagi pihak pelaku industri dan membantu berkomitmen dengan pemerintah. Iswahyudi memaparkan, data Dinkes, di Kabupaten Berau terdapat 780 IRT yang tersebar di beberapa kecamatan. Menurutnya, kegiatan Penyuluhan Keamanana Pangan (PKP) sangat cocok untuk memperluas produk unggulan Berau agar tidak kalah saing. Baik dari segi rasa, kemasan dan keamanannya. Agar konsumen merasa aman dan meyakini bahwa panganan tersebut memiliki nilai gizi yang lebih. Dari pihak Dinas Kesehatan pun ikut serta berpartisipasi dalam pelatihan. Bagaimana peraturan IRTP dalam perundang-undangan, keamanan pangan dari segi sanitasi dan higienitas dalam pengolahan makanan. Dan bagaimana kualitas produk yang dihasilkan. “Saya berharap semua IRT sudah bisa memenuhi ketahanan pangan, karena memang pasar pangan yang paling luas,” ungkapnya. Dia pun berpesan agar masyarakat tidak berfokus pada keuntungan yang cepat, seperti menggunakan pewarna tekstil pada makanan. Hal itu akan menimbulkan dampak negatif jangka panjang. (RAP)
Tags :
Kategori :

Terkait