Industri Rumahan Jadi Solusi

Selasa 02-02-2021,10:32 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

SEJAK pandemik COVID-19 di awal 2020 lalu, Indonesia cukup merasakan guncangan ekonomi di berbagai sektor. Dalam situasi tersebut, tidak sedikit usaha harus gulung tikar.

Di sisi lain, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan peluang mengganti peran usaha makro. Menurut ekonom, Margiyono, pandemik COVID-19 yang menghantam perekonomian, memang cukup menimbulkan dampak kemacetan mobilisasi pasar perdagangan. Sehingga, dengan kondisi tersebut, industri rumahan atau home industry, hadir memenuhi kebutuhan masyarakat. "Sektor usaha yang masih bertahan adalah yang berhasil mempertahankan rantai pasokan input dengan pasar. Persoalannya, kebanyakan industri kita memiliki rantai pasok yang sifatnya fisikly. Jadi, andaikan sebagian besar industri kita adalah tidak fisikly, itu mungkin akan aman. Contohnya, dalam bentuk virtual, digitalisasi itu akan tetap bisa jalan," jelasnya, Senin (1/2). "Sehingga, kondisi ini memunculkan peluang bagi industri rumahan. Kenapa? Karena home industry ini bersifat mandiri dan tidak melibatkan banyak orang. Kemudian, dia memasarkan hasil produknya secara online. Sehingga, interaksi antara produsen dan konsumen cukup praktis," sambung Margiyono. Dijelaskan, selama ini, home industry tidak dapat dipandang sebelah mata. Karena fakta menunjukkan bahwa home industry terlihat cukup berhasil memaksimalkan peluang. "Sejak di awal pandemi, home industry belum begitu menunjukkan perannya, tapi saat kondisi usaha makro semakin buruk, malah home industry semakin berkembang dan tampil lebih intens. Misalnya, waktu itu masker sempat langka, dan harganya mahal. Ditambah beberapa distributor mengalami kekosongan. Home industry seperti penjahit rumahan, muncul sebagai pahlawan. Dengan membuat masker sendiri. Dan, akhirnya kebutuhan masker masyarakat terpenuhi," bebernya. Ia melanjutkan, meskipun home industry dianggap masih terbatas, namun karena kegigihan para pelaku home industry, membuat roda perekonomian tetap berjalan. "Di saat sebagian besar sektor usaha mengalami kelumpuhan, di sisi lain home industry semakin menunjukkan perkembangan dengan memegang kendali perputaran rupiah. Karena mereka tidak mengenal batas ruang gerak," ungkapnya. Karena itu, lanjut Margiyono, tetap eksis dan tumbuhnya UMKM, bisa dijadikan pelajaran. Agar pemerintah dapat memberi panggung kepada pelaku home industry atau UMKM. “Memang dalam kondisi normal, home industry terkesan tidak terlalu terlihat pergerakannya, tapi dalam situasi tertentu, home industry dapat menjadi pertahanan ekonomi terakhir, untuk membuat ekonomi tetap bergerak," ujarnya. */SIT/REI
Tags :
Kategori :

Terkait