Samarinda Alami Lonjakan Kasus COVID-19, Kadiskes: Masih Terkendali

Selasa 02-02-2021,10:12 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Angka kejadian terkonfirmasi positif COVID-19 di Samarinda mengalami lonjakan Sabtu, 30 Januari 2021 lalu. Tercatat sebanyak 130 orang dinyatakan positif dan 31 pasien dinyatakan sembuh dari virus pagebluk itu.

Ini adalah kasus konfirmasi coronavirus disease terbesar di Samarinda selepas September tahun lalu. Di mana Dinas Kesehatan atau Satgas COVID-19 Kota Samarinda pada 25 September 2020 mencatat 208 kasus positif. Dan sehari setelahnya, satgas melaporkan 125 kasus. Catatan di atas 100 kasus di Samarinda setelah itu, terjadi pada 17 Oktober 2020 dengan 106 kasus. Lalu 21 Oktober 2020 dengan 103 kasus. Kemudian dua hari setelahnya terdapat 108 kasus. Dan terakhir dengan 100 kasus positif pada 12 November 2020. Sementara itu, dua hari berturut-turut sebelumnya, yakni Kamis dan Jumat 28-29 Januari 2020 jumlah terkonfirmasi positif harian berada di angka 56 kasus. Sehari sebelumnya lagi, 96 kasus. Lalu pada 26 Januari 73 kasus. Dan pada 25 Januari Diskes hanya mencatat 11 kasus. Minggu 31 Januari 2021, Diskes kembali mengumumkan temuan 113 kasus positif. Dan hanya 20 kasus sembuh. Lonjakan ini semestinya diantisipasi satgas. Meski kemarin, ada penurunan terkonfirmasi positif yakni sebanyak 47 orang dan 16 orang sembuh. Namun ada enam pasien 6 meninggal dunia. Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismid Kusasih mengatakan, penyebab pasti peningkatan signifikan angka kasus tersebut tak bisa ia jelaskan. Ia menyebut bahwa lonjakan terjadi secara secara nasional. Namun, Ismid mengklaim, bahwa tingginya kasus itu sebagian besar diketahui dari hasil tracking yang dilakukan timnya. "Kasusnya ringan hingga sedang. Bahkan tergolong OTG. Sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit," kata Ismid, Minggu (31/1) saat dikonfirmasi Disway Kaltim. Ia menjelaskan, sejauh ini, tingkat positivity rate Samarinda berada di 16,7 persen dari jumlah kasus yang diperiksa. Angka kasus per 100 ribu penduduk, sebesar 978.5 kasus. Tingkat kesembuhan berada pada 86.4 persen. Atau di atas tingkat kesembuhan rata-rata nasional, yaitu 81.0 persen. Dengan total akumulasi sebanyak 7.498 yang telah dinyatakan sembuh. Dari jumlah terkonfirmasi positif secara akumulasi sebanyak 8.677 kasus per 31 Januari 2021. "Tingkat kesembuhan Kaltim masih di bawah rata-rata nasional. Alhamdulillah, Samarinda di atas rata-rata nasional," ucapnya. Tingkat kematian di Samarinda, menyamai rata-rata nasional, 2.8 persen. Dengan 245 kasus meninggal dunia. Dan sementara itu, jumlah kasus aktif dalam perawatan di Kota Tepian tercatat sebanyak 934 orang. Ismid menyebut, jumlah itu adalah 70 persen dari ketersediaan tempat tidur, atau jumlah tempat tidur yang disiapkan seluruh rumah sakit yang melayani pasien COVID-19 di Samarinda. "Masih terkendali," sebut Ismid Kusasih. Merunut data peta zonasi yang dikeluarkan Diskes Samarinda, terdapat lima kecamatan yang telah berstatus zona oranye. Yakni Kecamatan Palaran, Kecamatan Sambutan, Samarinda Seberang, Samarinda Ilir dan Kecamatan Loa Janan Ilir. Enam kecamatan lainnya masih berstatus zona merah. Penentuan zonasi itu dilakukan Diskes Samarinda. Yang didasarkan pada perhitungan jumlah kasus aktif di satu kecamatan. Yaitu ketika kasus aktif di satu kecamatan lebih dari 51 kasus, maka status kecamatan tersebut ditetapkan sebagai zona merah risiko penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 atau COVID-19. Sedangkan pada kecamatan yang angka positif aktifnya hanya 26-50 kasus, ditetapkan sebagai zona oranye. Dan kecamatan dengan kasus aktif 1-25 kasus, sebagai zona kuning. Serta zona hijau bagi kecamatan yang nol kasus. (das/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait