Kadin Balikpapan: Triwulan I-2021 Diproyeksi Melambat

Minggu 31-01-2021,20:22 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pertumbuhan ekonomi Balikpapan triwulan I-2021 diproyeksikan masih akan melambat. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seiring dengan dampak pandemi yang masih dirasakan pada triwulan I.

Bahkan jumlah kasus mengalami kenaikan pada Januari 2021. Akibat peningkatan jumlah kasus baru tersebut. Pemerintah menarik rem dengan menerapkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat mengungkapkan, bahwa penerapan kebijakan PPKM di Jawa dan Bali tentunya juga mempengaruhi daerah lainnya, dalam hal bisnis. Bahkan kini Balikpapan juga memberlakukan kebijakan yang sama untuk menekan laju penambahan kasus baru COVID-19. “Di triwulan pertama masih akan melemah atau melambat. Aktivitas masyarakat lebih melandai. Pelaku usaha turut terdampak,” jelas Yaser Arafat pada Minggu (31/1/2021). Meski begitu, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah memberlakukan kebijakan tersebut. Akan tetapi dampaknya akan ke ekonomi dan dunia usaha. Sehingga pada triwulan I tahun ini ekonomi Balikpapan akan melambat. Menurut Yaser, langkah pemerintah mempercepat lelang proyek ataupun belanja melalui APBD dapat memberikan dampak positif pada ekonomi daerah. Karena yang diharapkan adalah belanja pemerintah melalui percepatan proyek. “Saat ini semua lagi mau tender. Yang diharapkan agar ada perputaran adalah spending government,” sebut pria yang kembali mencalonkan sebagai ketua Kadin Balikpapan pada periode yang akan datang. Karena dari sisi investor, kata Yaser, untuk dari luar juga belum bisa bergerak. Mengingat angka kasus juga belum mengalami penurunan secara global. Kota Balikpapan juga masih terbantu dengan kelanjutan perkembangan pembangunan infrastruktur ibu kota negara (IKN) baru. Dan proyek kelanjutan pembangunan perluasan kilang Balikpapan (RDMP). Proyek dengan nilai investasi hingga USD 5 miliar, diproyeksi akan menyerap 20.000-25.000 tenaga kerja. "Proyek RDMP kontrak dimulai pada Desember 2018, kemudian mulai pekerjaan tahun 2019. Dan target penyelesaian pada 2023. Peluang inilah yang harus kita tangkap," tuturnya. Selain ketiga elemen yang akan menggerakkan ekonomi Balikpapan tersebut. Yaser berharap pelaksanaan vaksin yang tengah berlangsung dapat menurunkan angka kasus baru COVID-19. “Dengan demikian aktivitas dapat berjalan. Kegiatan ekonomi pun dapat berjalan, karena pada triwulan III dan IV tahun lalu kegiatan ekonomi mulai bergerak. Meskipun belum selaju dari tahun-tahun sebelumnya,” imbuh dia lagi. Pemerintah Kota Balikpapan memperkirakan pada 2020 ekonomi Balikpapan mengalami kontraksi cukup dalam di kisaran 1,8-2,3%. Proyeksi tersebut berdasarkan indikator pada triwulan I-2020 mengalami fase declining atau tahap penurunan dan mencapai titik terendah pada triwulan II. Hal itu seiring dengan terbatasnya aktivitas perekonomian. "Penurunan mulai terlihat dari triwulan I, II dan III. Meski pada triwulan III dan IV mulai berkurang tekanannya. Tetapi masih alami penurunan," kata Wali Kota Rizal Effendi, baru-baru ini. Tanda-tanda penurunan mulai terlihat di sektor perdagangan, jasa (hotel dan restoran) dan sektor transportasi. Kata dia, sumber tekanan bersifat eksternal luar Balikpapan. "Pada triwulan II, penurunan terlihat dari hampir keseluruhan indikator sektor utama Balikpapan. Sumber tekanan didominasi oleh faktor internal. Yaitu pembatasan sosial yang mengurangi aktivitas pelaku usaha," tandasnya. Kemudian triwulan III pemulihan mulai berjalan. Di mana terdapat peningkatan aktivitas ekonomi namun masih belum terlalu tinggi. Dan triwulan IV, sumber tekanan terhadap ekonomi adalah dari internal mulai berkurang namun tekanan eksternal masih berlangsung. (fey)
Tags :
Kategori :

Terkait