Akses Mahulu-Kubar Rusak Parah, Butuh Penanganan Segera

Jumat 29-01-2021,21:47 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Masyarakat Mahulu berharap agar akses darat menuju Kubar segera diperbaiki. Kondisi akses darat Mahulu-Kubar, saat ini memang masih ada sejumlah kawaasan yang belum dikeraskan. Yakni berupa tanah liat, kala musim hujan nyaris tak bisa dilintasi.

Kondisi akses darat Mahakam Ulu-Kubar, saat ini memang masih ada sejumlah kawaasan yang belum dikeraskan. Yakni berupa tanah liat, kala musim hujan nyaris tak bisa dilintasi. “Sangat-sangat miris, ada sejumlah daerah diakses Mahakam Ulu-Kubar yang rusak parah. Kadang mobil dan sepeda motor saat musim hujan tidak bisa melintas,” kata Tomi (34), salah satu warga Ujoh Bilang kepada nommorsatukaltim, Jumat (29/1/2021). Sebenarnya hanya beberapa puluh kilometer saja akses antar dua kabupaten itu yang belum dikeraskan dengan aspal dan semenisasi. Ketua Asosiasi Jurnalis Kutai Barat dan Mahakam Ulu (AJK), AlfianNur membenarkan hal itu. Ia menyebut dalam investigasi AJK baru-baru ini, sejumlah daerah yang dilintasi di akses Mahakam Ulu-Kubar, masih banyak rusak. “Yang rusak parah akses di daerah Long hubung, Kecamatan Long Hubung, menuju Long Gelawang terus Laham, Kecamaan Laham,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa akses itu memang belumada pengerasan, masih berupa tanah kuning berlumpur saat musim hujan. Banyak warga mengakui, kondisi ekonomi masyarakat di Mahakam Ulu sangat dipegnaruhi oleh akses darat yang belum memadai. Saat ini hanya akses Sungai Mahakam yang difungsikan dengan aktif. “Harga barang kebutuhan pokok  sembako di Ujoh Bilang saja sudah jauh mahal daripada di Kubar. Apalagi di hulu riam. Itu karena pengaruh ongkos angkut barang dari Kubar ke Mahakam Ulu lewat transportasi Sungai Mahakam sangat mahal,” jelas Sukri (47). Warga Ujoh Bilang. Sebenarnya Pemkab Mahakam Ulu selama ini terus memperbaiki akses darat Mahakam Ulu ke Kubar. Yakni dari Ibukota Mahakam Ulu, Ujoh Bilang ke Kubar dikebut pengerjaannya sejak tahun lalu. Kepala Dinas Pekerjaan  Umum (DPU) Mahakam Ulu, Andy Abeh mengakui permasalahan dasar penyebab terjadi kemahalan harga kebutuhan pokok di Mahakam Ulu, karena akses poros tersebut belum memadai. “Memang sejak Maret 2020 hingga kini kondisi pandemi COVID-19 membuat perencanaan pekerjaan awal berubah dan tertunda,” katanya kepada wartawan. Menurutnya, akibat pandemi COVID-19, hingga penghujung 2020, pengaspalan poros dari simpang Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahakam Ulu (RSP-GSM) sampai jembatan Sungai Long Melaham, Kampung Long Melaham, sedikit terkendala. “Muncul kebijakan pusat. Seluruh Dana Alokasi Khusus (DAK) ditarik kembali. Padahal anggaran itu sangat dibutuhkan untuk membangun infrastruktur (jalan) poros tersebut,” urainya. Namun, didalam rapat OPD disepakati bahwa pekerjaan pengaspalan poros tersebut biayanya kepada APBD Mahakam Ulu tahun 2020. “Permohonan Pemkab Mahakam Ulu disetujui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN). Sehingga ruas jalan itu diaspal sampai ke simpang Bumi Perkemahan (Buper) di Kampung Long Melaham,” tegasnya. Kadis menegaskan, dari simpang Buper ke Kampung Mamahak Besar, akan diaspal menggunakan biaya dari APBN melalui program multiyears (anggaran tahun jamak). “Prosesnya di BPJN. Sebenarnya, ruas jalan Kubar ke Long Bagun, Mahakam Ulu adalah poros jalan nasional. Mahakam Ulu hanya menangani ruas jalan kampung ke poros,” tandasnya. Perlu diketahui, akses poros Mahakam Ulu ke batas Kubar adalah kewenangan pusat dan provinsi. Anggota DPRD Mahakam Ulu, Hendrikus Keling, juga mengakui bahwa Pemkab Mahakam Ulu terus melakukan pembangunan struktur dan infrastruktur kemasyarakat pada 50 kampung  yang tercakup dalam 5 kecamatan se-Mahakam Ulu. Menurutnya, proyek multiyears poros Mahakam Ulu-Kubar yakni proyek Mahakam Ulu-Tering 1, dan Long Bagun-Tering 2. Tering 1 dikerjakan multiyears. Ada yang dari Kubar, juga ada yang dari Long Bagun-Ujoh Bilang ke bagian hilir. “Saya yakin hingga  2024, akses poros Mahakam Ulu-Kubar akan selesai beraspal dan semenisasi,” tandas Keling.(imy/boy)  
Tags :
Kategori :

Terkait