Samarinda, nomorsatukaltim.com – Warga kera sakti akhirnya turun gunung lagi. Setelah hampir sepanjang tahun 2020 tak berlatih intens. Di momen HUT ke-41 perguruan kera sakti. Pesilat di bawah naungan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Samarinda kembali bertarung di turnamen laga dasar 6 tingkat kota pada 24 Januari lalu.
Event yang digelar di kawasan Polder Air Hitam itu tampak seru sekali. Walau digelar terbatas. Para pesilat tampak sangat antusias. Hal itu diakui Muhammad Reza. Warga IKS dari Sambutan itu bilang. Kalau sudah lama ia nantikan pertarungan semacam ini.
"Senang sekali, Mas. Akhirnya kami bisa berkumpul lagi dalam turnamen seperti ini. Sambil silaturrahmi sesama warga pencak silat. Juga menambah pengalaman dengan pertandingan yang diadakan," ungkapnya di sela pertandingan berlangsung.
Ia mengatakan, kegiatan seperti ini memang perlu diadakan rutin. Tujuan utamanya tentu untuk melestarikan olahraga bela diri asli Nusantara ini. Selain mengasah pelajaran yang didapatkan saat latihan bersama pelatih di tempat masing-masing.
"Kalau bisa sih sering-sering aja diadakan ya. Dan semoga silat Indonesia semakin maju, ini kan olahraga budaya asli Indonesia yang harus kita lestarikan," tambah pesilat yang sedari kelas 1 SMP sudah hobi bertarung ini.
Ditanya soal perkembangan seni bela diri di Samarinda. Reza mengaku bahwa perkembangannya cukup baik. Maksudnya dilihat dari semakin banyaknya siswa yang daftar ikut berlatih.
"Alhamdulillah, selama saya gabung saya merasakan kemajuan yang berarti soal banyaknya siswa yang ikut latihan, dibuktikan dengan semakin bertambahnya anggota. Baik yang masih siswa maupun yang sudah mendapatkan pengakuan jadi warga," jelasnya lagi.
Yang jelas, jika olahraga bela diri ini semakin digandrungi, sedikit menjawab bahwa negara Indonesia dalam kondisi baik-baik saja. Minimal banyak pemuda yang aktif belajar ilmu bela diri. Ketimbang menyalurkan hobi berantem di tempat dan momen yang tidak tepat. (frd/ava)