Sukartiningsih saat menyampaikan kajiannya di FGD. (Andrie/diswaykaltim.com) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Pembangunan ibu kota negara yang baru telah dipaparkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Mulai dari moda transportasi modern hingga kawasan Smart City-nya. Namun, semua itu bukan tanpa sanggahan. Seperti dari akademisi Universitas Mulawarman. Dosen sekaligus pemerhati kota Sukartiningsih meminta komitmen pemerintah harus benar dijalankan. Utamanya dalam konsep pembangunan IKN nanti. Smart City atau City in The Forest. "Hingga saat ini digaungkan Smart City atau City in the Forest. Tapi sampai saat ini saya belum melihat ciri khas Kalimantan ada di skema IKN," ujarnya di hadapan Menteri Budi Karya Sumadi dan Gubernur Kaltim Isran Noor dalam FGD di aula AP I, Kamis (19/9/2019). Sukartiningsih berharap, dalam pembangunan IKN tersebut segala ke-khasan Kalimantan bisa melekat di setiap pembangunannya. Seperti di transportasinya, gedungnya, dan pendukungnya. "Sebisa mungkin ciri Kalimantan itu bisa melekat di setiap sudut pembangunannya lah," ujarnya. Selain itu dirinya juga meminta kepada pemerintah. Saat membangun pusat pemerintahan. Tata kotanya tidak lagi menggunakan tiang-tiang. Tetapi merapikannya dengan jalur gorong-gorong dalam tanah. Sehingga estetika kota bisa terlihat cantik. "Tidak ada lagi kabel yang terbentang, tidak ada lagi galian kabel. Jadi dibuat instalasi di dalam tanah. Kutai Barat telah menerapkan ini. Saya harap bisa jadi role model di lokasi IKN," jelasnya. Hal yang paling krusial menurut Sukartiningsih adalah tetap menjaga hutan Kalimantan saat pembangunan nanti. Sebisa mungkin harus meminimalisasi kerusakan atau degradasi hutan yang ada. "Karena menjadikan isu yang luar biasa soal hutan ini. Kota kita berada dalam hutan tropis basah, menjadi paru-paru Indonesia dulu baru dunia," tegasnya. (k/bom/eny)
Ciri Khas Kalimantan Harus Melekat pada IKN Baru
Jumat 20-09-2019,07:52 WIB
Editor : Benny
Kategori :