Menteri Perhubungan Cek Konektivitas Calon Ibu Kota

Kamis 19-09-2019,22:38 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Menhub saat diwawancarai awak media. (Fey/diswaykaltim.com) Balikpapan, Disway Kaltim.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, hari ini melakukan pengamatan konektivitas lokasi ibu kota negara. Observasi dilakukan melalui pantauan udara menggunakan helikopter dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Lokasi pengamatan mulai dari Teluk Balikpapan, Sepaku hingga Samboja. “Observasi konektivitas ibu kota negara pada lokasi yang telah direkomendasikan Bappenas serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Budi Karya Sumadi usai peninjauan, Kamis (19/9/2019). Tujuan pengamatan yang dilakukan untuk menginventarisasi infrastruktur sekaligus kawasan potensial pengembangan. Bappenas telah menentukan lahan yang dipergunakan untuk ibu kota baru seluas 250 ribu hektare di kawasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Dari hasil peninjauan itu, Budi Karya bilang, infrastruktur transportasi jadi modal Kaltim sebagai ibu kota. “Saat ini ada dua bandara yang dekat lokasi (ibu kota negara). Di Balikpapan dan Samarinda. Kemudian jalan tol dan pelabuhan," ujar Budi Karya. Hal itu membuat posisi Samboja cukup menarik menjadi pusat ibu kota negara. “Secara kasat mata ketika terbang dari Balikpapan menuju Samarinda bisa melihat jalan tol, Kawasan Industri Kariangau hingga ke Mentawir, sangat bagus. ada jalan tol dan di belakangnya laut," kata dia. Budi Karya berniat membangun jalan tol hingga ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dengan posisi ini, ibu kota negara baru bisa menjadi role model kota masa depan serta destinasi wisata untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. Karena itu, tahap awal pembangunan infrastruktur transportasi ibu kota negara harus terhubung dengan baik antara Balikpapan dengan Samarinda. Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, sebagai program nasional, pembangunan infrastruktur di ibu kota negara seluruhnya menjadi program pemerintah pusat. Termasuk pihak yang menentukan pusat pemerintahan. "Saat ini belum ditentukan (pusat pemerintahannya). Karena itu akan dibuat lagi konektivitasnya mulai dari jalan tol, kereta api dan berbagai moda transportasi massal lainnya," ungkap Isran Noor. Salah satu agenda menentukan pusat pemerintahan, akan segera dilakukan diskusi grup terfokus di Kalimantan Timur dan Jakarta. Diskusi itu sebagai bahan kajian rekomendasi titik pusat pemerintahan. (k/fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait