Masjid Miliki Peran Strategis

Jumat 15-01-2021,11:22 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG SELOR, DISWAY – Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menyampaikan, masjid memiliki peran strategis sebagai pusat pembinaan umat. Juga dalam upaya melindungi, memberdayakan, dan mempersatukan umat.

Ia juga mengatakan, masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Dan, masjid pun telah menjadi sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat dakwah, kepentingan sosial dan lain sebagainya. “Melihat pentingnya pengelolaan masjid yang lebih baik dan optimal, serta berasas kemaslahatan bagi umat, maka workshop ini pun menjadi penting. Melalui kegiatan ini, diharapkan masjid dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan maksimal,” ujar Irianto pada pembukaan workshop standarisasi pembinaan manajemen masjid berbasis tipologi di Hotel Grand Pangeran Khar, Kamis (14/1). “Apalagi di masa pandemi, dimana ada pembatasan-pembatan yang harus dipatuhi. Termasuk di antaranya di dalam masjid. Sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona,” lanjutnya. Tipologi masjid di Indonesia, kata Irianto, memiliki 8 jenis. Ada masjid negara, masjid nasional, masjid raya, masjid agung, masjid besar, masjid jami, masjid bersejarah, dan masjid di tempat publik. “Berdasrkan penjelasan tersebut, kita yang tinggal di Kaltara memiliki masjid dengan tipologi masjid raya. Karena kita bertempat di ibu kota provinsi, ditetapkan oleh gubernur atas rekomendasi kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kaltara, sekaligus menjadi pusat kegiatan agama di tingkat Provinsi Kaltara,” ujarnya. Dikatakan Irianto, terdapat tiga aspek manajemen, yakni idaroh, imaroh dan riayah. Dengan aspek idaroh, pengelolaan masjid diatur dalam sebuah organisasi dan administrasi yang baik. Sedangka aspek imaroh, berarti pengelolaan masjid yang berkaitan dengan mengembangkan dan memberdayakan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah. Misal, kegiatan ibadah salat, majelis taklim, pembinaan remaja masjid, penerbitan bulletin, dan pengelolaan perpustakaan. Untuk aspek manajemen riayah, para pengurus berupaya untuk memelihara, menjaga, serta mengembangkan fisik dan fasilitas masjid. Termasuk menjaga keamanan dan kenyamanan masjid. Semisal, menjaga kebersihan masjid dan menjaga keamanan jamaah, baik lahir maupun batin. “Dengan ketiga aspek itu, maka fungsi dan aktivitas masjid diharapkan dapat berjalan dengan baik. Intinya, para pengurus berkomitmen untuk memiliki sikap dan komitmen kemasjidan, menancapkan ruhul jihad. Para pengurus pun harus rela mengorbankan waktu, tenaga, serta pikiran untuk kemakmuran masjid,” ujarnya. HMS/REI
Tags :
Kategori :

Terkait