PSSI Prihatin Persipura Bubar

Senin 11-01-2021,07:41 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Bubarnya Persipura benar-benar membuat gaduh. Disebut-sebut, bubarnya peraih 4 kali juara Liga Indonesia itu sebagai pertanda besar bahwa persepakbolaan Indonesia sudah sekarat. Karena tim sekelas Persipura pun harus bubar karena tak sanggup membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisialnya.

Perkara finansial memang diakui secara gamblang oleh manajemen Persipura. Kesempatan bermain di AFC Cup pun tidak bisa menghalangi pembubaran itu.

Ketidakjelasan kompetisi tentu jadi biang keroknya. Para sponsor yang selama ini menopang hidup klub-klub Indonesia pun memilih mundur sementara juga. Mereka tentu tak ingin berspekulasi. Sementara pendapatan perusahaan juga sedang tidak bagus karena pandemi.

Menanggapi pembubaran Persipura ini. PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia mengaku prihatin. Tapi tak bisa berbuat apa-apa. Pun tak bisa menjanjikan apa-apa.

"Memang itu hak klub. PSSI memaklumi dan menghormati keputusan klub. Karena PSSI menyadari ada kejenuhan klub di tengah ketidakpastian kompetisi," ujar Plt. Sekjen PSSI Yunus Nusi.

Meski demikian ditambahkan Yunus, bahwa pada dasarnya PSSI tetap mengupayakan agar kompetisi bisa jalan dalam waktu dekat. Hal itu akan dibahas pada rapat Exco PSSI medio Januari 2021 ini. PSSI masih menunggu laporan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.

"Tetap usaha maksimal karena tugas utama federasi menggelar kompetisi. Untuk rapat Exco menunggu hasil laporan LIB yang akan menggelar pertemuan terlebih dahulu dengan pemegang saham," tambah pria yang juga menjabat ketua Asprov PSSI Kaltim itu.

Di sisi lain pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pemberlakuan PSBB ini lantaran pandemi COVID-19 yang belum reda. Tentunya bisa menjadi hambatan bagi PSSI bersama PT LIB untuk melanjutkan kompetisi.

"Iya, tentu akan berpengaruh ketika pemerintah memperketat penerapan protokoler kesehatan. Tapi kita tetap usaha maksimal," katanya. (fdl/ava)

Tags :
Kategori :

Terkait