Salah satu staf Bappeda menunjukkan pondasi gedung yang retak. (Rafii/DiswayKaltim)
Kukar, DiswayKaltim.com - Ratusan pegawai Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar gelisah. Gedung kantor mereka retak. Barang-barang yang dianggap menambah beban pun dikurangi.
"Mulai dari Ruang Kepala, Sekretaris dan ruang bidang semua terkena, mungkin sekitar 75 persen," ujar Kasubbag Umum dan Tata Laksana Bappeda Kukar Marhaini, Selasa (17/9/2019).
Awalnya, keretakan masih kecil pada 2018. Namun, mulai membesar sejak dua bulan terakhir. Tak hanya dinding dan plafon, kaca musala pun pecah. Bahkan lantai mulai menggelembung. Tak hanya itu, lantai tiga kerap bergetar. Membuat pegawai semakin was-was.
Bappeda telah menyurati Dinas PU sebanyak tiga kali. Dan pihak terkait telah sudah mengecek dan menunggu hasil apakah masih layak atau tidak untuk tetap ditempati.
Saat ini Bappeda sudah mengurangi beban yang ada di gedung. Seperti berkas yang tidak terpakai di lantai tiga dan menyisakan satu tandon air yang semula ada tiga.
Demi mengurangi getaran, Bappeda akan menyetop penggunaan mesin genset walaupun terjadi pemadaman listrik. Upaya ini sudah dilakukan tiga minggu terakhir.
"Dugaan sementara adanya tekanan air dari bawah tanah, karena jika dilihat dari struktur bangunan kuat," lanjut wanita berkacamata ini.
Ditambah kemungkinan adanya pengaruh dari kendaraan muatan besar yg melintas di jalan raya yang hanya berjarak 3 meter dari gedung Bappeda.
Dengan kondisi ini para pegawai mengaku bekerja dengan perasaan yang tidak tenang dan resah. Apalagi mendekati akhir tahun pegawai harus berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Selain gedung Bappeda, dalam bulan September ini saja sebelumnya diberitakan jika Kantor Kelurahan Bukit Biru mengalami kerusakan yang serupa. Hampir seluruh ruangan mengalami keretakan pada dinding dan atap. Namun kerusakan hanya mencapai 30 persen. (mrf/boy)