Hanya 900 Nakes

Rabu 06-01-2021,09:59 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Pemerintah Pusat telah mendistribusikan vaksin COVID-19 ke berbagai daerah di Indonesia. Tahap pertama, Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan jatah 25.520 dosis, sementara Berau hanya 1.800 dosis.

Jatah vaksin COVID-19 Kaltim, baru tiba pukul 08.10 Wita di Balikpapan, Selasa (5/1) kemarin. Dan belum didistribusikan ke 10 kabupaten/kota di Kaltim. Kebutuhan vaksin tenaga kesehatan tahap awal ini, Kota Samarinda paling banyak mendapatkan jatah 6.000 dosis, sementara Berau di urutan ke-5. (lihat grafis) Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, vaksin itu akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (Nakes) tahap pertama ini. Walaupun jumlah vaksin yang diterima 1.800 dosis, nakes yang bakal menerima vaksin hanya 900 orang saja. “Karena satu orang tenaga kesehatan itu akan mendapat dua dosis,” ujarnya kepada Disway Berau, Selasa (5/1). Dikatakannya, dengan jumlah 1.800 vaksin, masih banyak nakes yang belum mendapat jatah. Karena, jumlah nakes di Berau lebih dari 2.000 orang.(lihat grafis) “Jadi memang masih kurang banyak, dan kami juga masih menunggu petunjuk dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” katanya. Untuk 900 nakes yang akan mendapat vaksin pertama kali, Iswahyudi juga mengaku belum mengetahui pasti. Apakah semua nakes di RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, atau Puskesmas dan Dinas Kesehatan juga akan mendapat vaksin itu, untuk kloter pertama. Diungkapkannya, bisa saja nakes yang bertugas di RSUD dr Abdul Rivai hanya setengah saja yang mendapat vaksin kloter pertama. Dan sisanya diberikan kepada Puskesmas atau klinik swasta. “Setiap nakes bisa mengakses statusnya, apakah tercatat sebagai penerima vaksin atau tidak dengan mengecek Nomor Induk Kependudukan-nya di situs resmi pemerintah,” ungkapnya. Yang pasti, ditegaskannya, belum diketahui siapa saja yang sudah mendapat undangan untuk vaksin kloter pertama. Karena, pihaknya belum mendapat laporan nama-nama nakes yang akan divaksin. “Kami belum tahu apakah yang mendapat undangan vaksin sudah 900 orang atau belum,” jelasnya. Iswahyudi menyebut, di Indonesia hanya tersedia 3 juta vaksin. Yang artinya, hanya 1,5 juta tenaga kesehatan saja yang akan mendapat vaksin tahap pertama. “Nah, di Indonesia pun stoknya tidak banyak. Wajar saja kalau Berau hanya mendapat 1.800 vaksin,” ungkapnya. Dirinya berharap, data penerima vaksin tersebut akan dilimpahkan ke pihaknya. Hal itu bertujuan, agar pihaknya bisa melakukan pemetaan siapa saja nakes yang harusnya menjadi prioritas. “Yak karena ada kriterianya. Prioritaskan dulu nakes yang memiliki komorbit dan usia tua,” tegasnya. Lanjutnya, semua nakes akan mendapat vaksin. Namun, mungkin belum di tahap pertama. Masih ada tahap lanjutan. Untuk Indonesia, membutuhkan sekira 181 juta vaksin, 70 persen dari jumlah penduduk. “Menteri kesehatan sudah memperkirakan, pendistirbusian vaksin ini akan berlangsung selama tiga tahun. Jadi sangat panjang ini waktunya,” ujarnya. “Kenapa makan waktu lama? karena seluruh dunia sedang mencari barang yang sama. Dan stoknya pun terbatas. Tidak mungkin pabrik pembuat vaksin COVID-19 ini hanya fokus untuk memproduksi vaksin COVID-19 saja. Pasti mereka juga memproduksi vaksin lain-lain,”jelasnya. Pasalnya, COVID-19 ini, hanya salah satu dari jenis penyakit. “Masa iya dunia hanya fokus pada satu persoalan, dan menyampingkan penyakit lain,” imbuhnya. Sementara itu, Iswahyudi menyebut, TNI-Polri belum akan dialokasikan vaksin. Namun, untuk pendataan telah dilakukan. Pendaftaran dilakukan oleh internal lembaga masing-masing. “Jadi mereka nanti akan dapat instruksi sendiri terkait vaksin itu, mungkin melalui Kapolri,” tandasnya. RAPAT DENGAN MENDAGRI Vaksin tahap pertama untuk Kabupaten Berau, diperkirakan akan tiba pada minggu ketiga Januari 2021. Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Berau Agus Tantomom setelah mengikuti Rapat Koordinasi kesiapan vaksin dan Disiplin Protokol Kesehatan dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pada Selasa (5/1) Agus Tantomo, mengatakan dari hasil rapat tersebut, dan sesuai dengan laporan yang disampaikan kepala dinas kesehatan, vaksin yang diterima untuk Kabupaten Berau sebanyak 1800 dosis. “Berarti hanya untuk 900 orang, karena setiap nakes mendapatkan dua dosis, kemudian dua tiga minggu kemudian baru masuk lagi 1.800 dan untuk 900 orang lagi,” ujarnya kepada Disway Berau , Selain itu, untuk menjawab keraguan masyarakat, kepala daerah dan unsur lainnya seperti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan divaksin lebih dulu. “Sekira sepuluhan orang,” imbuhnya. Menurut Agus, secara umum di Indonesia masih banyak yang belum mematuhi protokol kesehatan, termasuk di Berau.“Harus diingatkan kepada masyarakat, bahwa vaksin terbaik sebelum kita benar-benar divaksin adalah protokol kesehatan,” paparnya Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa setelah divaksin pun disiplin protokol kesehatan jangan dilonggarkan.*/fst/*dew/app
Tags :
Kategori :

Terkait