Samarinda, nomorsatukaltim.com – Setelah hampir sepanjang tahun hanya berlatih tanpa mengikuti satu pun kejuaraan. Atlet renang se-Kaltim akhirnya bisa unjuk diri di Samarinda Open. Kejuaraan renang yang dihelat oleh Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Samarinda. Di Kolam Renang Segiri 28-29 Desember lalu.
Selain untuk obat kangen, kejuaraan ini sebenarnya masuk dalam rangkaian acara pelatihan untuk pelatih dan wasit. Yang juga digelar oleh PRSI Samarinda 26-27 Desember lalu.
“Usai agenda pelatihan itu kami lanjutkan dengan kejuaraan ini sebagai ajang praktik di lapangan,” ungkap Sekretaris Pengkot PRSI Samarinda, Kornelius Thalar, Selasa 29 Desember 2020.
Selain itu, kejuaraan ini sekaligus dijadikan ajang seleksi bagi atlet muda yang akan bertarung di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA). Yang sesuai agenda akan dihelat pada bulan Juni 2021 di Kabupaten Berau. Setelah ini, tidak akan ada lagi kejuaraan di tingkat kota/kabupaten atau pun provinsi lagi.
Karenanya antusiasme atlet sangat tinggi. Bahkan diklaim melebihi ekspektasi. Sebanyak 7 daerah turut serta di kejuaraan tersebut. Minus Mahulu, Kubar, dan PPU saja yang absen. Total ada 194 atlet lintas usia dari 22 klub yang ikut. Panitia sendiri mempertandingkan 1.117 nomor tanding dari semua kelompok umur.
“Kejuaraan Samarinda Open ini muncul, mengingat selama pandemi ini kan tidak ada agenda kejuaraan. Maka kemudian kami berinisiatif menyelenggarakannya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Setiap peserta wajib mematuhi hal ini,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua PRSI Kota Samarinda, Jasno. Mengaku senang dengan antusiasme yang tinggi ini. Menurutnya, turnamen adalah ujung tombak dari proses pembinaan berjenjang. Hasil latihan hanya bisa diukur ketika atlet mengikuti kejuaraan.
Soal pembinaan sendiri, Jasno bilang harusnya Kaltim tak memiliki masalah berarti. Karena kolam renang sudah sangat mudah ditemui di semua daerah. Tinggal bagaimana memolesnya saja setelah itu.
“Sangat berpotensi sebenarnya, hampir seluruh hotel terdapat kolam renang, selain yang tersedia di perumahan dan tempat lainya. Artinya, program pembinaan untuk perenang di Kaltim harus kita gugah melalui kompetisi semacam ini,” terangnya.
Samarinda Open sendiri dicanangkan akan rutin digelar setiap tahunnya. Juga tetap bisa diikuti oleh seluruh daerah. Karenanya disediakan piala bergilir. Rencana ini sendiri kata Jasno mendapat dukungan penuh dari KONI Samarinda. Sebagai bagian dari pembinaan berjenjang. Agar atlet renang Samarinda bisa mendapat lawan tanding yang beragam dengan level yang tinggi pula.
“Ya nantinya akan rutin kita laksanakan setiap tahunnya, sehingga kualitas atlet akan selalu terasah dan terjaga,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PRSI Kaltim, Dayang Donna Faroek, memberikan apresiasinya atas terselenggaranya Samarinda Open ini. Baginya, kejuaraan yang diselenggarakan oleh Pengkot Samarinda ini menjadi titik awal geliat renang di Kaltim. Yang sempat vakum cukup lama karena pandemi COVID-19.
“Hampir satu tahun ini kita vakum tidak ada kejuaraan, rencananya kejurpov di Balikpapan bulan Maret lalu. Tapi karena COVID-19 akhirnya urung terlaksana. Padahal persiapan sudah 90 persen kala itu, jadi ini adalah hal yang baik. Dan juga telah mendapatkan izin dari tim Gugus Tugas COVID-19. Semoga dengan ini akan manjadi acuan even-even berikutnya,” urainya.
Di luar itu, Dayang Donna juga meminta pada seluruh atlet untuk tidak abai pada kebugaran fisik selama masa pandemi ini. Yang praktis porsi latihan tekniknya dikurangi dengan alasan kesehatan. Karena menurutnya, olahraga renang sangat menuntut fisik yang prima. Jika sampai drop, akan sulit untuk kembali tampil dengan top performa.
Kejuaraan ini diharapkannya bisa jadi lecutan motivasi bagi para atlet. Yang giat berlatih bisa merasakan dampaknya. Pun yang selama pandemi ini bermalas-malasan. Untuk selanjutnya mengevaluasi diri masing-masing.
“Ini akan menjadi motivasi bagi seluruh atlet di Kaltim tentunya. Saat ini kami masih menekankan pola jaga kebugaran fisik ya, karena dengan COVID-19 kita masih khawatir untuk bisa turun ke air kan,” tutup Donna.